BOGOR-RADAR BOGOR, Keputusan warga RT 7 RW 10, Kelurahan Curugmekar, Kecamatan Bogor Barat mendirikan Bank Sampah Unit (BSU) Raja 007 layak mendapat apresiasi.
Baca Juga : Atasi Masalah Sampah, Warga RW 10 Taman Yasmin Rilis Program Bank Sampah
Selain berhasil mencegah banjir, inisiasi itu juga nyatanya mendatangkan cuan. Bagaimana tidak dalam 1 bulan Bank Sampah ini bisa menjual 700 kilogram sampah.
Ya, banjir lintasan yang kerap terjadi imbas dari menumpuknya sampah di saluran drainase, membuat warga RT 7 RW 10, Kelurahan Curugmekar, Kecamatan Bogor Barat resah. Karena lelah dengan kondisi itu, mereka pun menginisasi pembuatan Bank Sampah sebagai langkah perubahan.
Raja 007 menjadi nama yang disematkan pada Bank Sampah Unit (BSU) yang mulai didirikan warga pada Mei 2023 lalu. Sama seperti bank sampah lain, BSU Raja 007 berfungsi menampung sampah-sampah yang dihasilkan warga kemudian dijual ke Bank Sampah Induk Berbasis Aparatur (Basiba).
Direktur Bank Sampah Unit Raja 007, Yudi Yustira menuturkan pada awalnya nasabah mereka hanya warga RT setempat saja yang berjumlah 60 orang. Mereka rutin mengumpulkan sampah setiap 2 pekan sekali di taman yang ada di pemukiman tersebut.
“Seiring berjalan ternyata semakin banyak warga yang tertarik untuk bergabung. Bahkan warga dari luar wilayah ini. Sekarang jumlah nasabah semakin banyak hingga mencapai 100 orang,” bebernya saat ditemui Radar Bogor.
Semakin banyak warga yang bergabung, semakin banyak pula sampah yang dikumpulkan. Awalnya BSU Raja 007 hanya dapat mengumpulkan sampah 350 kilogram saja, namun saat ini jumlahnya melejit hingga 700 kilogram.
Meski baru dibentuk, saldo yang berhasil dikumpulkan warga sudah lumayan menjanjikan sekira puluhan ribu. Tergantung banyaknya sampah yang dikumpulkan mereka. Yudi mengatakan, keuntungan itu tentunya akan terus bertambah banyak seiring rajinnya warga mengumpulkan sampah.
Kini BSU Raja 007 melakukan penimbangan dan pengumpulan sampah setiap satu bulan sekali. Di momen tersebut, warga berbondong-bondong datang dengan membawa karung-karung sampah berukuran besar.
“Jenis sampahnya tentu dominan anorganik. Seperti plastik, kaleng, kardus, dan lainnya. Sampah yang bernilai jual akan diserahkan ke Basiba. Sementara yang tidak, dijadikan ecobrick untuk selanjutnya dikreasikan oleh warga,” terangnya.
Baca Juga : Alfamart Bersama Bank Sampah Matahari, Ajak Ibu-Ibu Mengolah Limbah
Pendataan di Bank Sampah Unit Raja 007 pun sudah berjalan semakin baik. Seluruh proses dilakukan melalui komputerisasi sehingga lebih rapi dan teratur.
Yudi berharap, gerakan ini bisa menular pada para anak muda yang ada di wilayahnya. Sehingga mereka dapat ikut terlibat dalam menjaga lingkungan. (fat)
Reporter : Reka Faturachman
Editor : Yosep