PARUNG PANJANG-RADAR BOGOR, Pemerintah Desa Parung Panjang menghentikan sementara proyek pembangunan sekolah internasional di Kampung Somang. Penyebabnya, adanya penolakan warga sekitar.
Kepala Desa Parung Panjang, Muhammad Syahlan menjelaskan, pembangunan sebenarnya telah disosialisasikan. Akan tetapi, masyarakat merasa tujuan pembangunan sekolah itu berbeda dari penjelasan sosialisasinya.
Baca Juga: Sekretariat DPRD Bagikan 500 Bendera Merah Putih di Parung
“Kemudian ketika dilakukan sosialisasi, ternyata koordinator dari yayasan tersebut tidak menjelaskan peruntukan sekolah itu untuk apa alias tidak detail, menurut versi masyarakat,” ungkapnya.
Warga pun meminta pihak pemerintahan desa untuk menghentikan pembangunan. Mereka juga meminta agar kembali dilakukan sosialisasi dengan masyarakat dan pemerintah desa.
“Bangunan sudah berdiri berlokasi di Kampung Somang RT 02/03 dan pemiliknya di wilayah Tangerang,” kata pria yang disapa Robin ini.
Penolakan warga juga dilakukan dengan memasang spanduk besar. Isinya bertuliskan “Menolak Keras! pembangunan Sekolah Kristen di Wilayahnya.”
Ketua BPD Parung Panjang, Ule Sulaiman mengakui, sekolah itu memang semula berlabel internasional dengan nama pengelola yayasan kristiani.
“Mengenai perizinan sudah semua ada, tapi ternyata di masyarakat ada gejolak dan sementara dihentikan. Ke depan akan ada diskusi lagi,” tukasnya.
Baca Juga: Dewan Partai Golkar Solid Dukung Airlangga Hartanto dan Tolak Munaslub
Ule menilai, penolakan ini hanya karena kesalahpahaman atau miss-komunikasi antar kedua belah pihak. Lantaran sekolah tersebut memang murni bertitel sekolah internasional dan pembangunannya sudah menyentuh 50 persen.(*)
Reporter: Jaenal Abidin
Editor: Imam Rahmanto