25 radar bogor

Bangun Instalasi RDF di Galuga, Kota Bogor Dapat Dukungan KemenkoMarves

Galuga
Pemkot Bogor yang dipimpin Wakil Wali, Dedie A. Rachim melakukan rapat koordinasi dengan Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (KemenkoMarves), Nani Hendiarti di Jakarta, Kamis (27/7/2023), terkait penanganan sampah di TPAS Galuga.

BOGOR-RADAR BOGOR, Kota Bogor mendapat sinyal positif untuk membangun tempat pemrosesan sampah menjadi bahan bakar jumputan padat atau Refused Derived Fuel (RDF) di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Galuga.

Baca Juga : Tangkal Hoaks, Bima : Anak Muda Harus di Depan Kampanyekan Pemilu Gagasan

Untuk mematangkan salah satu upaya penanganan sampah di Galuga tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang dipimpin Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim melakukan rapat koordinasi dengan Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (KemenkoMarves), Nani Hendiarti di Jakarta, Kamis (27/7/2023).

Usai rapat berlangsung, Dedie mengatakan koordinasi ini merupakan hasil dan kunjungan kerja Pemkot Bogor ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di Kota Denpasar, Bali, beberapa waktu yang lalu.

“Kalau dilihat dari modalitas Kota Bogor, punya lahan yang cukup luas kemudian suplai sampah harian yang melebihi 500 ton per hari menjadi kekuatan Kota Bogor untuk bisa diasistensi pemerintah pusat membangun instalasi produksi RDF,” kata Dedie.

Sambungnya, pemerintah pusat melalui KemenkoMarves melihat Kota Bogor memiliki keinginan kuat untuk memiliki instalasi tersebut. Tentu dengan bantuan dari pemerintah pusat. Dedie mengatakan, kementerian akan menindaklanjuti dengan beberapa langkah.

“Antara lain akan melaksanakan diskusi teknis dan kunjungan langsung ke lokasi Galuga. Waktu kita di Bali juga ada perwakilan dari kementerian yang sama – sama melihat keinginan kuat Kota Bogor untuk memiliki instalasi yang sama,” tegasnya.

Di luar itu, kecdepan memang permasalahan sampah di Kota Bogor harus dilakukan upaya penanganan yang lebih komprehensif. Pun tidak bisa hanya mengandalkan luasan lahan. Itu mengapa perlu instalasi pengolahan sampah modern.

Baca Juga : TPST di Denpasar Jadi Contoh Penanganan Sampah di Kota Bogor

“Supaya efektif. Dengan lahan yang terbatas, tidak kemudian menambah luasan lahan yang akhirnya menjadi tumpukan sampah (open dumping), tetapi instalasi ini bisa mengurai sampah baru yang diolah menjadi RDF dan dimanfaatkan atau dibeli oleh industri. Ada perputaran ekonomi juga disitu,” katanya.

Saat kunjungan ke deputi, Dedie juga didampingi oleh Kepala Bappeda Kota Bogor, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan jajarannya. (*)

Editor : Yosep