25 radar bogor

Akar Persoalan PPDB Kabupaten Bogor: Belum Meratanya Jumlah Sekolah

Suasana hari pertama sekolah di SDN Bojong Rangkas 02, Kecamatan Ciampe, Senin (17/7). (Radar Bogor/Hendi Novian)

BOGOR-RADAR BOGOR, Persoalan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kabupaten Bogor salah satunya disebabkan adanya kesenjangan antara jumlah pelajar dengan sekolah yang ada.

Berbeda dengan Kota Bogor, Kabupaten Bogor belum memiliki jumlah sekolah negeri yang ideal sehingga pemerataan pendidikan belum terwujud.

Baca Juga: Soal Tudingan Kecurangan PPDB SMP di Kabupaten Bogor, Ini Kata Kadisdik

Mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Kepala Seksi Peserta Didik dan Pengembangan Karakter (PDPK), Mohamad Dodoy Hudaya menyebut jumlah SD negeri di Kabupaten Bogor ada sebanyak 1.583 sekolah. Sementara SMP negeri hanya ada 92 sekolah.

“Bisa dibayangkan bagaimana beratnya kami untuk mengcover keinginan masyarakat yang berbondong-bondong ingin ke sekolah negeri,” ungkapnya pada diskusi Obsesi di Kantor Graha Pena Radar Bogor, Kamis (27/6).

Menurutnya, permasalahan yang timbul pada pelaksanaan PPDB sebenarnya tidak jauh berbeda dengan di Kota Bogor.

Namun berbeda dengan di Kota Bogor, jumlah penduduk dan luas wilayah Kabupaten Bogor jauh lebih besar. Sehingga penyebaran atau demografi sekolah tidak merata.

“Bahkan di kami ada yang disebut Cibinong Raya, yang merupakan pusat pendidikan, merupakan sekolah tujuan umumnya, memang sangat memerlukan perhatian khusus, terutama ketidakseimbangan antara fasilitas yang ada, dengan animo peminat masyarakat,” jelas Dodoy.

Di sisi lain, sambungnya, banyak juga sekolah-sekolah di wilayah pinggiran yang sampai saat ini kuota siswanya belum tercapai.

Baca Juga: Kabupaten Bogor Paling Banyak Kecurangan PPDB 2023

Karena itu, pihaknya ingin menghadirkan solusi agar ke depan pemerataan pendidikan di Kabupaten Bogor dapat terwujud.

“Dengan duduk bareng di sini kita dapat menawarkan solusi ke depan bagaimana pemerataan dapat dirasakan oleh seluruh warga baik kabupaten maupun di kota Bogor,” tukasnya.(*)

Reporter: Septi Nulawam
Editor: Imam Rahmanto