25 radar bogor

Ingin Jadi Kota Sehat Lagi, Pemkot Bogor Dorong 19 Kelurahan Bebas BABS

Kota Sehat
Deklarasi dan penandatanganan penanganan BABS yang berlangsung di Kelurahan Bojongkerta, Kecamatan Bogor Selatan, Kamis (20/7/2023) sebagai upaya meraih predikat Kota Sehat. REKA/RADAR BOGOR

BOGOR-RADAR BOGOR, Predikat Kota Sehat yang pernah diraih Kota Bogor sebelum 2020, kembali ingin dikejar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Namun, rencana itu tampaknya butuh usaha keras karena hingga saat ini baru ada dua kelurahan yang sudah Open Defecation Free (ODF) atau Bebas dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS).

Baca Juga : Bangun IPA Cipinang Gading Untuk 5.000 Pelanggan Baru di Bogor Selatan

Kondisi itu mendorong Tim Percepatan ODF Kota Bogor menggencarkan sejumlah upaya untuk terus menambah jumlah kelurahan yang ODF guna meraih predikat kota sehat. Salah satunya dengan menggelar deklarasi dan penandatanganan penanganan BABS yang berlangsung di Kelurahan Bojongkerta, Kecamatan Bogor Selatan, Kamis (20/7/2023).

Sebanyak 19 Kelurahan dari berbagai kecamatan didorong untuk mempercepat ODF dengan pembangunan septictank komunal dan individual. Penanganan ini dilakukan melalui CSR yang diberikan oleh sejumlah perusahaan, rumah sakit, komunitas, hingga CPNS.

Ketua Tim Percepatan ODF Kota Bogor, Syarifah Sofiah memandang cara tersebut dinilai efektif karena besarnya dana yang diperlukan untuk mengentaskan BABS.

“Untuk menjadi Kota Sehat dengan predikat terbawah (Swasti Saba Padapa) butuh 80 persen kelurahan yang sudah ODF atau sekira 55 kelurahan. Sementara Kota Bogor baru dua jadi masih sangat jauh, oleh karena itu kita perlu banyak kerja sama,” terang dia.

Syarifah menyebut 19 kelurahan yang dideklarasikan menuju ODF antara lain Ranggamekar, Genteng, Pasirmulya, Kertamaya, Cibadak, Lawanggintung, Empang, Kencana, Loji, Pamoyanan, Curug Mekar, Tajur, Bondongan, Bojongkerta, Babakan, Kayumanis, Mekarwangi, Margajaya, dan Harjasari.

Ia berjanji bulan depan Pemkot Bogor akan krmbali mendorong kelurahan lain menuju ODF dan pada akhir tahun 2022 atau pertengahan tahun 2024 Kota Bogor sudah 100 persen ODF.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim mengapresiasi upaya yang terus digencarkan itu. Ia menilai deklarasi 19 kelurahan menuju ODF tersebut menjadi tonggak Kota Bogor ke depan menjadi kota sehat. Dirinya juga mengapresiasi perusahaan-perusahan yang telah memberikan bantuan CSR kepada Pemkot Bogor untuk penanganan BABS.

“Memang berat tapi pasti bisa berubah. Saya meminta kader, pemuka agama, dsn masyarakat lain untuk senantiasa saling mengingatkan masyarakat untuk berhenti BABS dan buang sampah ke sungai,” ucapnya.

Baca Juga : Tahun Ini, Kelurahan Bojongkerta Target Terbebas dari BABS

Bantuan ODF salah satunya diberikan Perusahaan Adira Finance dengan jumlah Rp150 juta. Director Chief of Sales, Service and Distribution Officer, Niko Kurniawan berharap dana tersebut bisa semakin meningkatkan kesehatan masyarakat Kota Bogor. “Dana ini kami berikan supaya bisa berkontribusi ke masyarakat. Kami berjanji bantuan ini tak hanya berhenti di sini, melainkan berkelanjutan,” tuturnya. (fat)

Reporter : Reka Faturachman
Editor : Yosep