radar bogor

Omzet Turun Drastis Dampak Proyek Otista, Pengusaha Terpaksa Jemput Bola

Pengusaha Alat Kimia Oti Lab yang berada di pinggiran Jalan Otista terdampak pembangunan.(Radar Bogor/Reka Faturachman)

BOGOR-RADAR BOGOR, Ditutupnya Jalan Otto Iskandardinata (Otista) bukan saja berdampak pada lalu lintas Kota Bogor yang kian padat namun juga menimbulkan kemacetan pada perekonomian masyarakat di sekitar kawasan itu.

Hampir seluruh pengusaha mengeluhkan hal yang sama, yakni sepinya pengunjung dan tersendatnya roda ekonomi. Seperti yang dirasakan Guruh, Pengusaha Alat Kimia Oti Lab di pinggiran Jalan Otista.

Baca Juga: Pindah dari Plaza Bogor, Ini Lapak Baru Para Pedagang

Dirinya mengatakan ditutupnya akses Otista betul-betul mematikan gairah penjualan tokonya. Padahal, menurutnya, sebelum Jembatan Otista ditutup tokonya hampir setiap hari disambangi mahasiswa atau pelajar yang ingin berbelanja alat laboratorium.

Hal itu lantaran hanya sedikit toko alat kimia yang ada di Kota Bogor. Banyak masyarakat yang datang membeli di tokonya.

“Dampaknya parah sekali, dari pengunjung dan penjualan menurun drastis. Sekarang kami mencoba bertahan karena sudah bayar kontrak,” ujarnya saat ditemui Radar Bogor, Selasa (11/7).

Untuk mennyiasati kondisi ini, Guruh akhirnya memutar otak. Ia memutuskan untuk membuka layanan pesan antar supaya tetap bisa melayani pelanggan setianya.

“Mungkin belum banyak yang tahu kalau toko ini buka, makanya sepi. Padahal kami tetap buka, kendaraan juga masih bisa masuk ke sini, walaupun kalau pakai mobil harus sedikit berjalan lagi,” tuturnya.

Pemesanan online dapat dilakukan melalui Whatsapp di nomor 08170003437. Untuk layanan antar barang Guruh mengenakan biaya tambahan sebagai ongkos kirim. Barang-barang yang dijajakan Guruh pun cukup lengkap terutama keperluan laboratorium dan pendidikan.

Baca Juga: U-Turn Surken Ditutup, Pengusaha hingga Tukang Parkir Otista Semringah Lagi

“Saya berharap ke depan para pelanggan atau masyarakat bisa tetap datang dan belanja kebutuhan alat kimianya di sini,” harap dia

Di samping itu, ia pun berharap adanya bantuan Pemerintah Kota Bogor agar para pengusaha bisa terus bertahan di masa paceklik seperti saat ini. Salah satunya yakni biaya kontrak.(*)

Reporter: Reka Faturachman
Editor: Imam Rahmanto