radar bogor

Anak Ketua RT di Paledang Gagal Tembus PPDB SMA Jalur Zonasi

Anak dari warga asli di Kelurahan Paledang pun gagal dalam seleksi PPDB jalur zonasi di SMAN 1 Kota Bogor.(Radar Bogor/Reka Faturachman)

BOGOR-RADAR BOGOR, Kekecewaan mendalam diungkapkan Iwan Kustiawan seorang Ketua RT 3 RW 2 di Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah.

Hal itu lantaran, anaknya yang mengikuti seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi di SMAN 1 Kota Bogor tidak masuk dalam daftar calon peserta didik yang diumumkan lolos pada Senin (10/7).

Baca Juga: KCD Periksa Laporan Pelanggaran PPDB SMA, Siswa Bisa Dicoret Meski Sudah Daftar Ulang

Padahal jarak rumahnya dengan sekolah tujuan hanya 320 meter saja. Ia sebagai warga asli di wilayah tersebut juga yakin tidak banyak anak berusia masuk SMA yang tinggal di sekitar wilayahnya.

“Awalnya saya percaya diri anak saya bisa masuk (lolos seleksi). Tapi ternyata akhirnya terlempar. Padahal warga usia SMA yang ada di wilayah saya saja hanya ada 2 orang dan semuanya tidak diterima. Ini membuat saya kecewa sekali,” tuturnya.

Hal serupa diutarakan warga Paledang lain, Jajat. Ia betul-betul merasa kecewa dengan hasil seleksi tersebut. Menurutnya hasil seleksi PPDB jalur zonasi tidak masuk akal dengan kondisi sebensrnya di lapangan.

“Jarak rumah saya 322 meter ke sekolah. Kami betul-betul dekat dengan sekolah. Kami tahu di sekitar sekolah populasinya sedikit tapi banyak nama yang di pengumuman bukan warga sini. Bahkan pendaftar yang diterima jarak terjauhnya hanya 222 meter saja,” ujar dia.

Dirinya mengancam akan mendatangi sekolah tersebut untuk klarifikasi alasan anaknya tidak diterima dalam PPDB.

Warga lain, Royatin bahkan mengaku sudah sempat mendatangi sekolah untuk klarifikasi namun dirinya justru dilempar untuk bertanya ke kelurahan. Setelah mendatangi kelurahan, dirinya malah kembali diminta klarifikasi kekolah.

“Anak saya namanya tenggelam karena pendaftar yang titik koordinatnya dekat tapi tidak tahu orang mana. Saya sudah tanya ke sekolah dan kelurahan tapi malah dilempar-lempar,” ucapnya.

Baca Juga: Ramai Aduan PPDB SMAN 1 Bogor, KCD Berikan Tanggapan Begini

Kini Royatin bingung harus menyekolahkan anaknya kemana. Padahal ia sangat berharap anaknya bisa bersekolah di SMAN 1 Kota Bogor agar tetap dapat bisa membantunya di rumah.

“Saya dan suami sudah tua, inginnya dia (anaknya) sekolahnya dekat saja supaya bisa bantu kami. Sekarang saya bingung harus daftar kemana lagi. Sekolah swasta juga mahal,” keluh dia.(*)

Reporter: Reka Faturachman
Editor: Imam Rahmanto