radar bogor

TBC pada Anak, Kenali Gejala dan Cara Pengobatannya

Ilustrasi. (Pexels)

BOGOR-RADAR BOGOR, Kasus Tuberculosis (TBC) pada anak di Kota Bogor mengalami peningkatan. Lantas, bagaimana cara mengenali dan mengobatinya?

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno menjelaskan, peningkatan TBC pada anak karena tertular dari orang dewasa melalui droplet atau batuk maupun bersin.

Baca Juga: 389 Anak Terpapar TBC, Paling Banyak di Kecamatan Bogor Barat

Gejala TBC pada orang dewasa mulai dari batuk lebih dari dua minggu, penurunan berat badan, sesak, lemah, letih, lesu.

Jika menemukan gejala itu, Retno menyarankan untuk memeriksakan diri ke puskesmas. Di sana akan dilakukan tes molekuler cepat.

“Dalam dua jam, hasilnya sudah terlihat apakah positif atau negatif TB dan apakah resisten obat atau tidak. Ketika sudah positif harus diobati sampai sembuh dengan rutin meminum obat minimal enam bulan, tidak boleh putus,” papar Retno.

TBC bisa diobati sampai sembuh asal pasien berobat rutin, tidak putus obat minimal enam bulan.

Untuk itu, butuh kepatuhan dari pasien sehingga pihaknya akan melakukan edukasi yang masif sehingga tidak terjadi resisten obat.

Selain itu, anak-anak bisa tertular TBC karena faktor lingkungan seperti lingkungan padat, rumah kurang ventilasi, hingga paparan asap rokok.

Retno mengatakan, anak-anak dengan TBC berisiko tinggi terkena stunting, begitu juga dengan anak stunting berisiko terkena TB.

Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai Eliminasi TBC di Kota Bogor ialah dengan inovasi Akselerasi Gerakan Eliminasi Tuberkulosis (Aksi Geulis).

Baca Juga: Dinkes Launching Aksi Geulis, Inovasi Putus Penularan TB di Kota Bogor

Dinkes Kota Bogor sudah membuat Rencana Aksi Daerah (RAD) eliminasi TB. Mulai dari membuat tim percepatan eliminasi TB dan membuat aplikasi pemetaan atau sebaran penderita TB sampai menyebar ke geospasial yang gunanya untuk melakukan pelacakan dan pemantauan.

“Kami juga melibatkan masyarakat dengan membentuk RW Siaga untuk bersama-sama bergerak menanggulangi TBC. Karena prinsip penuntasan TBC atau memutus mata rantai penularan harus menemukan segera penderita, memastikan penderita berobat sampai sembuh, tidak putus obat dan menjadi TB resisten obat,” tutupnya.(*)

Reporter: Dede Supriadi
Editor: Imam Rahmanto