BOGOR-RADAR BOGOR, Sebanyak 71 remaja umat Hindu mengikuti prosesi potong gigi atau disebut Mepandes. Prosesi massal Banjar Suka Duka Hindu Dharma Bogor itu dilaksanakan di Pasraman Pura Giri Kusuma Jalan Pawon kompleks IPB Bogor, Minggu (9/7).
Ritual keagamaan diikuti remaja dari dalam hingga luar Kota Bogor. Tujuannya untuk menyeimbangkan kehidupan dengan menghilangkan enam sifat buruk dalam diri manusia dan sebagai simbol memasuki usia dewasa.
Baca Juga: Riuh Laskar Kancil Ramaikan Hari Lingkungan Hidup di Kota Bogor
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia, Kota Bogor, Dr. Iwayan Suwastika menjelaskan, ritual ini wajib dilaksanakan oleh para orang tua kepada anaknya sebelum memasuki usia dewasa.
Mepandes membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, upacara Mepandes sering diadakan secara massal yang diikuti masyarakat kurang mampu.
“Mepandes dilakukan bagi umat Hindu yang menginjak usia remaja. Pertanda dewasa pada perempuan berupa telah mengalami menstruasi, sedangkan pada laki-laki berupa suara yang sudah mulai berubah,” jelasnya.
Prosesi Mepandes atau dilakukan pada pagi hari setelah matahari terbit. Namun, beberapa daerah di Bali melakukan upacara ini pada Subuh sebelum matahari terbit.
Upacara Mepandes diawali dengan bersih diri. Setelahnya, peserta menginak sesaji yang terletak di bawah bale, tempat prosesi Mepandes. Setelah berada di atas bale, proses potong gigi baru dilakukan.
Potong gigi dalam upacara Mepandes dilakukan pada 6 gigi yakni mengikir dua gigi taring dan empat gigi seri pada rahang atas. Proses ini harus dilakukan dengan hati-hati.
Di sela potong gigi, peserta diminta untuk berkumur. Kemudian air bekas berkumur dibuang dalam kepala gading dan ditanam di belakang tempat sembahyang keluarga dengan makna penanaman air bekas kumuran ini untuk menyatukan dengan leluhur.
Setelah pengikiran gigi, peserta diminta untuk mencicipi enam rasa, mulai rasa pahit, asam, pedas, sepat, asin, dan manis. Setiap rasa memiliki makna dan simbol menghadapi kehidupan.
Baca Juga: Ribuan Orang Padati Vihara Dhanagun Menyaksikan Ritual Sayat Lidah
“Upacara Mepandes ini mengandung ajaran budi pekerti yang tengah dibutuhkan oleh remaja. Nilai-nilai tersebut akan membentuk kepribadian anak. Harapannya akan terlahir atau membentuk anak yang baik,” jelasnya.
Sementara itu, upacara potong gigi dapat dilakukan kapan pun selagi kuota peserta yang ditetapkan telah terpenuhi.
“Bagi yang mampu secara finalsial, bisa melakukan sendiri. Bagi yang kurang mampu, kita lakukan seperti ini secara massal,” kuncinya.(*)
Editor: Imam Rahmanto