25 radar bogor

Dukung Sekolah Inklusif, Tak Pandang Bulu Dongkrak Kapasitas Pendidikan

Guru SDN Nanggewer 01, Djamiasih melaksanakan belajar mengajar di rumahnya yang terletak di Nangewer Mekar untuk murid kelas 1 Sekolah Dasar yang kesulitan belajar di rumah. beberapa waktu lalu. Foto : Hendi / Radar Bogor
Guru SDN Nanggewer 01, Djamiasih melaksanakan belajar mengajar di rumahnya yang terletak di Nangewer Mekar untuk murid kelas 1 Sekolah Dasar yang kesulitan belajar di rumah, 2020 lalu. Foto : Hendi / Radar Bogor

CIBINONG-RADAR BOGOR, Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor mendukung penerapan program inklusif di sekolah. Salah satu upayanya dengan mengadakan workshop peningkatan kapasitas di satuan pendidikan negeri dan swasta.

“Saat ini terdapat 42 PAUD, 238 SD dan 65 SMP yang telah mengikuti workshop program inklusif dan jumlah ini terus bertambah seiring penerapannya,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Juanda Dimansyah, Kamis (8/6).

Baca Juga: Alhamdulillah! Sukarelawan Pendidikan Desa Sipak Dapat Insentif

Dia mengatakan, kegiatan ini bertujuan meningkatkan layanan pendidikan bagi peserta didik berkebutuhan khusus. Meski memiliki keberbatasan, pihaknya ingin semua peserta didik mendapatkan hak yang sama di dunia pendidikan.

“Dengan layanan inklusif, pendidikan di masyarakat harus universal, merata dan efektif. Kami berharap peserta didik berkebutuhan khusus juga terfasilitasi,” katanya.

Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdik Kabupaten Bogor, Hendarsah menerangkan, saat ini pihaknya tengah mengadakan workshop program inklusif bagi SMP negeri dan swasta.

Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi dan konsep pendidikan inklusif bagi konseling di satuan pendidikan.

“Kami melibatkan 91 guru bimbingan konseling (BK) di jenjang SMP di Kabupaten Bogor,” jelasnya.

Dia berharap, tenaga pendidik mendapat pemahaman tentang identifikasi, asesmen, penempatan, serta modifikasi kurikulum dan program pembelajaran individu berbasis inklusif.

“Para peserta workshop akan melakukan praktik di satuan pendidikan masing-masing dalam bentuk Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL),” tandasnya.(*)

Reporter: Septi Nulawam
Editor: Imam Rahmanto