25 radar bogor

Zulfikar Priyatna Ketua Terpilih, Begini Pesan Wakil Wali Kota Bogor

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim saat membuka Musyawarah Kota (Muskot) di RM Bumi Aki Bogor, Senin (5/6).(Radar Bogor/Sofyansyah)

BOGOR-RADAR BOGOR, Zulfikar Priyatna secara resmi terpilih sebagai Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Bogor periode 2023-2028. Ia terpilih dalam Musyawarah Kota (Muskot) di RM Bumi Aki Bogor, Senin (5/6).

Pria yang kerap disapa Kang Zul ini menggantikan Ketua sebelumnya, Sukoco yang telah habis masa jabatannya.

Pemilihan ketua dilakukan dengan cara voting antara dua calon yang bersaing yakni Herdiyan Nuryadin dan Zulfikar Priyatna. Alhasil, Zulfikar Priyatna meraih 29 suara dari total 35 perusahaan.

Baca Juga: Zulfikar Priyatna Terpilih jadi Ketua Apindo Kota Bogor

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim sempat membuka Muskot tersebut. Ia emnilai, tantangan untuk daerah Jabodetabek adalah rencana kepindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang perlu dicermati bagi para pelaku usaha yang ada di Kota Bogor.

Berdasarkan data Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), dari total 120 wisma hingga hotel bintang 4, sebagian besar diisi oleh instansi pusat selama weekdays. Secara otomatis, ketika sejumlah instansi mulai pindah ke IKN akan berdampak pada pendapatan.

“Okupansinya (hotel) mencapai 90 persen, kegiatannya apa bimtek, rapat, hingga sosialisasi. Jadi, kalau dibilang Bogor Kota Wisata, belum ya. Karena kalau kita lihat dari data, kita keterisian hotel saja disisi oleh kegiatan pusat,” ucap dia.

Hal itulah yang harus dicermati dalam 10-15 tahun mendatang. ia meminta para pengusaha mempersiapkan diri sejak sekarang.

Kota Bogor merupakan kota dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia setelah Batam. Diketaui, pertumbuhan ekonomi Kota Bogor mencapai 5,65 persen, di atas nasional yang hanya 5,30 persen, dan Jawa Barat 5,40 persen.

“Pertumbuhan ekonomi Kota Bogor 5,60 persen, dengan segala keterbatasannya dan Kota Bogor dengan enam kecamatan dan 68 kelurahan, bisa mencapai pertumbuhan sedemikian besar karena apa?” ungkap dia

Salah satu yang mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi, dijelaskan Dedie, yakni dengan menyediakan mal pelayanan publik.

“Saya prioritas membangun mal pelayanan publik. Jadi, kalau tahun lalu saja pemkot Bogor mengeluarkan 200-300 izin baru untuk kafe, restoran dan sejenisnya, mana ada (daerah) yang mengeluarkan sebegitu banyak kalau tidak ada keberpihakan pemerintah kepada pengusaha,” imbuh dia.

Kemudian, tantangan lainnya bagaimana ke depan memiliki konsep bersama menjadikan Kota Bogor sebagai Green City, Smart City, dan terakhir Heritage City.

Baca Juga: Ikut Serta dalam Kemajuan, Pemkot Apresiasi Pengusaha di Kota Bogor

“Kenapa Green City dan ini semua pengusaha harus ikut andil, cadangan minyak kita tinggal sembilan tahun lagi, 1,3 miliar barel, setiap hari kebutuhan masyarakat 1,8 juta barel, padahal lifting minyak cuma 1,2 juta barel, 600 ribu barel adalah import,” jelas Dedie.

Hal ini yang secara tidak langsung terjadi pemanasan global saat ini, sehingga bagaimana pengusaha juga mulai memikirkan bisnis yang green dan ramah lingkungan.

“Jangan kita mempercepat kehancuran bumi. Dalam skala kota, pasokan suplai sayur mayur srkarang sudah mulai berkurang, telur dan ayam karena harga pakan tinggi akibatnya harga melonjak,” tekannya.(*)

Reporter: Dede Supriadi
Editor: Imam Rahmanto