JAKARTA-RADAR BOGOR, Aktris Masayu Anastasia ikut bermain dalam film Paku Tanah Jawa yang akan menjalani syuting mulai 4 Juni 2023 mendatang. Masayu pun menjelaskan bahwa dirinya memerankan karakter sebagai Handini, seorang sinden yang memiliki unsur magis.
Demi karakter Handini di film ini, Masayu Anastasia menghilangkan rasa jijik dan fobianya terhadap ular. Aktris 39 tahun mulai belajar memegang ular dengan dibantu oleh orang yang memang tergabung komunitas pecinta reptil.
Baca Juga: Masayu Anastasia Banting Stir Jadi Jualan Mukena Sejak PSBB
“Terus terang sebenarnya jijik sama ular. Tapi demi totalitas pada pekerjaan aku mau melakukannya,” ujar Masayu Anastasia saat ditemui di bilangan Antasari Jakarta Selatan, Jumat (2/6/2023).
Selain itu, Masayu Anastasia juga mulai belajar menjadi sinden belajar secara langsung kepada salah satu sinden asal Jogjakarta. Berhubung terhalang oleh jarak, dia belajar dengan memanfaatkan fasilitas video call.
Menurut Masayu Anastasi, karakter ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan karena harus mengikuti tradisi.
“Aku juga belajar dialek Bahasa Jawa. Sinden itu ada unsur magisnya,” tutur mantan istri Lembu Wiworo Jati.
Menurut Masayu Anastasi, dia sudah melihat set di lokasi syuting dan menurutnya proses syuting film Paku Tanah Jawa bakal cukup menantang. Dia mengaku memperbanyak berdoa agar semuanya dilancarkan atau tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkannya.
“Minta doanya juga pada teman-teman semua supaya prosea syutingnya aman dan lancar,” pinta Masayu.
Film Paku Tanah Jawa digarap oleh dua rumah produksi dari Indonesia dan Malaysia, yakni Loop Entertainment dan Armani Entertainment. Film ini mengangkat tema tentang pesugihan dan mitos-mitos yang berkembang di kalangan masyarakat yang ada di sekitar Gunung Tidar, Jawa Tengah. Lokasi syuting yang dipilih pun tidak jauh dari gunung Tidar di daerah Jogjakarta.
Adapun pemain yang ikut memperkuat film Paku Tanah Jawa ini antara lain Masayu Anastasia, Giselma, Badriah Afif, Ismi Melinda, Alesha, Bedu, Wafda, Okta, Hasif, MK dan Wanda Hamidah.(jp)
Editor: Pipin
