25 radar bogor

Ini Alasan Kawasan SEGS jadi Tempat Pelepasliaran Hewan Dilindungi

Act Group Chief Power Plant Operations Officer SEG, Suharsono Darmono menerima rompi secara simbolis dalam acara pelepasliaran macan tutul Jawa di kawasan SEGS, Selasa (24/5). (Radar Bogor/Hendi Novian)

BOGOR-RADAR BOGOR, Star Energy Geothermal Salak, Ltd. (SEGS) menyatakan bangga karena wilayah kerjanya di area pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Salak di Bogor menjadi lokasi pelepasliaran macan tutul Jawa yang dinamai Wahyu.

Act Group Chief Power Plant Operations Officer SEG, Suharsono Darmono mengatakan, penetapan Area SEGS menjadi lokasi pelepasliaran ditentukan berdasarkan hasil kajian kesesuaian habitat oleh tim Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

Pasalnya, area tersebut merupakan area dengan kesesuaian habibat yang tinggi bagi spesies macan tutul Jawa.

Baca Juga: Pelepasliaran Macan Tutul di TNGHS Bogor

“Karena terletak berdampingan dengan Taman Nasional Gunung Halimun Salak dan telah menjadi world class best practice tentang bagaimana operasional dari unit pembangkit geothermal dilakukan dengan standar lingkungan yang tinggi dan dengan dampak minimal terhadap biodiversitas lingkungan sekitar,” terang Suharsono dalam keterangannya.

Salah satu contoh nyata dari pelestarian lingkungan oleh SEGS adalah Prakarsa Lintasan Hijau atau Green Corridor Initiative. Inisiatif ini, kata dia, telah berkontribusi pada pelestarian indeks keanekaragaman hayati Shannon-Wiener di daerah sekitar operasional unit Salak.

“Dalam dekade terakhir secara konsisten mencetak skor di atas 3,8 antara 2018 hingga 2020,” sambungnya.

Green Corridor Initiative ini berkontribusi terhadap keberhasilan pelestarian populasi spesies langka dalam dekade terakhir. Diantaranya seperti owa jawa dari 54 ekor pada tahun 2004, menjadi 61 ekor pada tahun 2013, macan tutul Jawa dari 6 ekor pada 2008 menjadi 18 ekor pada 2014, dan elang jawa dari 10 ekor pada 2008 menjadi 16 ekor pada 2011.

Sepanjang tahun 2021, Star Energy Geothermal meneruskan inisiatif-inisiatif dalam program Green Corridor Initiative ini. Mulai dari penanaman pohon dan bibit pohon, konservasi Ikan Tor, melakukan konservasi 30 spesies Anggrek Dendrobium Aphyllum, konservasi 159 individu katak pohon (Treefrog) serta konservasi 75 ekor Kumbang Hutan.

Baca Juga: Wahyu, Macan Tutul Jawa Dikembalikan ke Alam Bebas Kaki Gunung Salak

“Kami berharap inisiatif-inisiatif yang telah kami lakukan dapat membantu mewujudkan kawasan TNGHS tetap Lestari,” tutup Suharsono.

Sebelumnya, satwa liar macan tutul Jawa dilepasliarkan di Kawasan Gunung Halimun Salak, Kabupaten Bogor, Selasa (23/5) lalu. Area itu dinilai punya pakan lengkap dengan sumber air terjaga.(*)

Reporter: Hendi Novian
Editor: Imam Rahmanto