25 radar bogor

Inovasi Alumni IPB, Garam dari Rumput Laut untuk Pengidap Hipertensi

Anggrei Viona Seulalae dan rekannya menunjukkan inovasi garam dari bahan rumput laut yang diproduksinya. (Radar Bogor/Reka Faturachman)

BOGOR-RADAR BOGOR, Rumput laut ternyata bisa dijadikan garam. Inovasi itu diciptakan Anggrei Viona Seulalae dan keempat rekannya, sesama jebolan IPB University.

Pengalaman merawat orang tua yang mengidap stroke membuat Anggrei Viona Seulalae berpikir menciptakan garam yang ramah bagi pengidap hipertensi. Lantaran selama ini garam dianggap sebagai musuh hipertensi.

Baca Juga: Tempe Azaki Inovasi dari IPB, Tembus Ekspor Sampai Jepang

Perempuan lulusan Sarjana Perikanan IPB University yang aktif melakukan penelitian itu pun mulai bereksperimen mengubah bahan baku utama garam. Ia bersama keempat rekannya memutuskan untuk menggunakan rumput laut sebagai bahan baku garam.

“Alasannya karena rumput laut memiliki rasa umami dan mengandung senyawa aktif, antioksidan yang bida mencegah hipertensi, serta rendah natrium. Ini membuat garam buatan kami berbeda dengan yang lain. Kami tidak mengurangi kadar garam melainkan natriumnya,” terang dia ditemui Radar Bogor, Senin (23/5).

Sejak lama, perempuan yang akrab disapa Lala ini memang tertarik berinovasi di dunia rumput laut. Ia tertarik berbisnis di sana karena melihat potensi keuntungan yang besar.

Lala menjelaskan, rumput laut yang digunakannya bukanlah rumput laut yang biasa diekspor oleh para petani melainkan jenis rumput laut coklat yang sering diabaikan. Bisnis itu dapat meningkatkan nilai rumput laut.

Gayung bersambut, Lala dan kawan-kawan akhirnya mendapatkan bantuan pendanaan yang diselenggarakan lembaga nirlaba Kaleka. Inovasinya itu pun semakin berkembang.

Produk garam hasil inovasinya yang bernama Gamy Bahari kini dibisa diperoleh masyarakat dengan mudah karena dijual secara online.

Layaknya garam dapur pada biasanya Gamy Bahari bisa digunakan sebagai bumbu masakan, pemberi rasa pada kaldu, serta suplemen makanan.

“Kini dalam sebulan kami bisa memproduksi 60 kilogram garam. Satu kemasan seberat 100 gram dihargai Rp25 ribu. Gamy Bahari sudah kami uji dan hasilnya bisa menstabilkan hipertensi hingga 70 persen,” bebernya.

Baca Juga: Yayasan Kaleka Luncurkan Aplikasi Tanibaik, Ini Keunggulannya

Lala berharap ke depan produknya dapat diproduksi dengan skala yang lebih besar dan menjangkau pasar yang lebih luas. Oleh karena itu dirinya tengah berupaya mendapatkan izin BPOM dan dipasarkan hingga Korea.

“Kami juga sudah membuat produk lain yang juga menggunakan garam rumput laut yakni minuman instan Seako Hojicha Latte yang mengandung peptida kolagen. Minuman ini bisa membuat awet muda dan baik dikonsumsi untuk yang kekurangan darah,” terang dia. (*)

Reporter: Reka Faturachman
Editor: Imam Rahmanto