25 radar bogor

Harga Telur Melonjak Hingga Rp40 Ribu/Kg, Mendag Ungkap Penyebabnya

Ilustrasi Harga Telur
Ilustrasi Harga Telur

JAKARTA-RADAR BOGOR, Harga telur di pasaran mengalami kenaikan cukup tinggi. Harganya saat ini melonjak hingga Rp40 ribu/kg.

Baca Juga : DPPKB Kota Bogor Gencar Bagi-bagi Telur, Ini Tujuannya

Hal itu membuat Satgas Pangan Polri turun tangan. “Penyebab kenaikan harga telur akibat naiknya harga pakan ayam,” kata Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadan.

Saat ini, lanjutnya, petugas tengah mendalami penyebab kenaikan harga pakan ayam itu. ’’Petugas juga akan berkoordinasi dengan asosiasi ternak ayam untuk mengetahui penyebabnya,’’ jelas Ahmad.

Berdasar hasil pendalaman sementara, kenaikan harga telur juga dipicu oleh kenaikan biaya transportasi. Menurutnya, petugas akan berupaya maksimal untuk menjaga kestabilan harga bahan pangan.

Sementara itu, setelah bertemu Presiden Joko Widodo, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menjelaskan kenaikan harga telur dari perspektifnya. Dia menguraikan satu per satu penyebab kenaikan tersebut.

Pertama, banyak pengusaha telur yang bangkrut karena harga telur terlalu murah beberapa waktu lalu. ’’Bahkan, menjelang Lebaran hanya Rp25.000 atau Rp26.000,’’ katanya. Padahal, standarnya, penjualan telur yang juga memberi untung peternak adalah dikisaran Rp28.000/kg.

Penyebab lainnya adalah peremajaan indukan ayam petelur. Menurut pria yang akrab disapa Zulhas itu, dalam proses remaja menuju siap untuk menjadi ayam petelur membutuhkan waktu. Inilah yang menjadi penyebab lain kelangkaan telur.  “Memang ada beberapa harga pakan yang naik,” katanya.

Dia mencontohkan Jagung. Kenaikan harga pakan ini menurut Ketum PAN ini tentu sangat berpengaruh pada harga telur ayam. Untuk mengatasi mahalnya harga telur di pasaran, ada beberapa langkah yang akan diambil pemerintah.

Baca Juga : Upaya Turunkan Stunting, Dedie-Yantie Salurkan Bantuan Ayam dan Telur

Langkah pertama yang akan dilakukan adalah intervensi pada produksi. Artinya mencoba memperbanyak telur di pasaran. “Kedua, kami lagi diskusikan soal jagung,” ungkapnya. Sebelumnya harga jagung pernah melonjak dan pemerintah mensubsidi hingga Rp 1500 perkilo.

Langkah ini mungkin akan diambil. Hanya saja belum pasti nilai subsidi yang akan digelontorkan. Zulhas hanya memastikan jika subsidi ini untuk jagung dari petani lokal. Bukan jagung impor.  Dia minta waktu satu bulan untuk melakukan intervensi. (idr/lyn/c18/oni)

Editor : Yosep