BOGOR-RADAR BOGOR, BisKita Transpakuan mulai bertarif besok Sabtu (20/5/2023). Penerapan tarif sebesar Rp4.000 per sekali jalan ini pun mendapat respons dari masyarakat. Mereka meminta pemberlakuan tarif dibarengi dengan penambahan halte.
Baca Juga : BisKita Resmi Bertarif Rp4 ribu, Berlaku Mulai Sabtu 20 Mei 2023
Masyarakat menilai, pelayanan halte BisKita Transpakuan belum mencukupi kebutuhan para penumpang. Mereka juga mengeluhkan sejumlah halte yang tidak aktif digunakan.
Seperti yang diutarakan akun Instagram @aneharsani005. Dirinya berpendapat Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) seharusnya mengaktifkan kembali halte Jambu Dua. Sehingga masyarakat lebih mudah menjangkau tempat tujuannya.
“Jangan kalah sama pangkalan angkot aneh, Halte depan restoran Richeese Jambu Dua dan sebrang Plaza Jambu Dua sudah ada, dan seharudnya dioperasikan,” ucap dia.
Hal serupa juga diutarakan akun @fan66426, ia meminta penerapan tarif dibarengi dengan perawatan dan perbaikan seluruh fasilitas halte BisKita. “Supaya kami sebagai pengguna bisa merasa nyaman sebagai mana mestinya,” tutur dia.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim menjelaskan, penetapan tarif BisKita merupakan hasil konsultasi antara Dinas Perhubungan (Dishub), BPTJ, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Sementara, besaran tarif Rp4 ribu yang ditetapkan adalah hasil kajian Ability To Pay (ATP) atau kemampuan untuk membayar jasa pelayanan, dan Willingness To Pay (WTP) atau kesediaan pengguna untuk mengeluarkan imbalan atas jasa yang diperoleh.
Dedie menyebut penerapan tarif akan dibarengi dengan penambahan 2 koridor baru yakni koridor 3 dan 4 serta perbaikan pada halte-halte yang kurang representatif.
“Tidak ada penambahan halte, melainkan hanya bus stop. Karena ada beberapa halte yang belum terpelihara. Itu yang akan kami perbaiki,” ucapnya saat ditemui Radar Bogor, Jumat (19/5/2023).
Tarif sebesar Rp4 ribu ini sementara akan berlaku bagi seluruh penumpang, tanpa ada perbedaan. Kebijakan perbedaan tarif pada sejumlah golongan penumpang masih dalam proses pengkajian Pemkot Bogor.
Baca Juga : Biskita Resmi Bertarif Rp4 Ribu, Warga Bandingkan dengan Transjakarta
“Kami masih terus melakukan kajian soal perbedaan tarif untuk penumpang disabilitas, lansia, dan pelajar. Sedangkan mahasiswa harusnya tergolong pelajar tapi belum diputuskan. Kita laksanakan dulu sembari mendengar masukan dan saran masyarakat,” terang Dedie.
Dirinya berharap, kebijakan pemberlakuan tarif ini menjadi tanggung jawab bersama masyarakat dan pemerintah untuk terus menjaga dan memelihata sarana prasarana umum di Kota Bogor. (fat)
Reporter : Reka Faturachman
Editor : Yosep