25 radar bogor

Tiga Jurnalis Ini Ungkap Pembunuhan Berantai Satu Keluarga, Tonton Keseruannya

Pembunuhan
Para pemeran film series berjudul 'Lautan Geutih'. Sebuah series yang disutradarai dan diperankan Shafira serta sejumlah selebgram, seperti Ayu Selfia, Karin Ervina dan Nanad.

CIAWI-RADAR BOGOR, Tiga jurnalis ini berhasil menguak kasus pembunuhan berantai satu keluarga yang sebelumnya masih menjadi misteri.

Baca Juga : Diikuti 33 Film Pendek, Festfiction Jadi Festival Film Pelajar Perdana di Kota Bogor

Terungkapnya kasus itu, bermula saat ketiga jurnalis tersebut mendapat tugas dari kantornya. Mereka kemudian mengontrak rumah bekas tempat pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seorang ayah.

Kisah ini merupakan film series berjudul ‘Lautan Geutih’. Sebuah series yang disutradarai dan diperankan Shafira serta sejumlah selebgram, seperti Ayu Selfia, Karin Ervina dan Nanad.

Kisah pembunuhan berantai ini, bisa ditonton langsung di akun YouTube FIRSHA TV Official yang perdana tayang pada Selasa (16/5/2023) kemarin.

“Jadi ini mengungkap kasus pembunuhan sadis yang dilakukan oleh seorang ayah kepada keluarganya. Darah dari korban pembunuhan ini dijadikan tinta lukisan,” kata Shafira, sutradara sekaligus pemeran utama series Lautan Geutih, kepada Radar Bogor Rabu (17/5/2023).

Shafira memaparkan, series ini dibagi dua season, di mana pada season pertama dibagi menjadi 4 episode dan season kedua 6 episode.

Untuk kualitas series ‘Lautan Geutih’ ini juga digarap setara film bioskop. “Sehingga para penonton bakal dimanjakan dengan kualitas setara film bioskop,” tambahnya.

lanjut, Shafira dalam film series ini, dirinya berperan sebagai sebagai Maudy, sedangkan Ayu Selvia sebagai Aleta, Karin Ervina sebagai Karina dan Nanad sebagai Chika gadis kecil yang berakting sebagai arwah. “Pokonya nanti nonton saja, dijamin seru,” paparnya.

Pilih YouTube

Shafira mengatakan, memproduksi genre horor berlatar belakang pembunuhan berantai dalam film series garapannya ini, masih menjadi daya tarik tersendiri baginya sebagai penulis. Kata dia, gender horor ini dapat menyampaikan keinginan merealisasikan tulisannya dalam film.

Baca Juga : Penipuan Berkedok Open BO, Pemeran Ikal Film Laskar Pelangi Ditangkap Polisi

Dirinya pun sengaja memilih YouTube ketimbang bioskop sebagai sarana penayangan filmnya, karena ingin karyanya itu semata-mata untuk mendorong para kreator yang punya bakat memproduksi film dan karyanya bisa diperkenalkan serta dinikmati masyarakat.

“Jadi, banyak kreator muda yang punya kualitas produksi baik tapi, sering kali terganjal satu dan lain halnya. Saya ingin buktikan lewat YouTube juga bahwa kami semua bisa berkreasi dan berkembang. Jadi tidak melulu film itu harus di bioskop,” tukasnya. (all)

Reporter : Arifal
Editor : Yosep