25 radar bogor

Kabupaten Bogor Kaya Potensi, Awaluddin: Perlu Ada Tata Kelola Modern

Kabupaten Bogor
Awaluddin yang akan mendedikasikan diri untuk menggenjot perkembangan di wilayah Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

CIBINONG-RADAR BOGOR, Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bogor mencatat, sekira 20 persen pelaku UMKM telah menembus pasar internasional dengan produk tanaman hias, produk makanan dan minuman, hingga ekonomi kreatif. Sebanyak 718.729 UMKM di Kabupaten Bogor yang tersebar di 40 kecamatan.

Baca Juga : Ketua TP-PKK Kabupaten Bogor Dinobatkan Jadi Duta Ibu Spesial, Ini Tugasnya

Fakta ini menjadi perhatian Awaluddin yang akan mendedikasikan diri untuk menggenjot perkembangan di wilayah Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

“Selain soal kemasyarakatan, saya juga menaruh perhatian terhadap UMKM yang menjadi urat nadi perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Pengurus Bidang Kepemudaan PB HMI periode 1997-1999 ini.

Awaluddin yang mulai ikhtiar menjadi Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg) DPRD Provinsi Jawa Barat Daerah Pemilihan (Dapil) VI Kabupaten Bogor, meneguhkan perhatian dan niat untuk tingkatkan kesejahteraan dan penguatan ekonomi masyarakat melalui pendampingan keterampilan bagi pelaku UMKM.

“Program lain yang bakal diusung, adalah informasi dan fasilitasi permodalan bagi pelaku ekonomi UMKM, yang memang selama ini kesulitan peroleh akses ke sektor perbankan atau permodalan,” kata Dewan Pembina Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia ini.

Aktivis yang bergerak di sektor perikanan ini juga ternyata menaruh perhatian pada perkembangan generasi muda di wilayah Kabupaten Bogor, utamanya sektor pendidikan dan kesehatan.

“Dua sektor ini, pendidikan dan kesehatan harus menjadi perhatian, apalagi terkait dengan generasi muda,” kata Awaluddin.

“Generasi muda ini pelanjut estafet kepemimpinan bangsa di masa depan, olehnya mereka harus dibekali dengan ilmu yang cukup dan dibarengi dengan badan atau jiwa yang sehat untuk menghadapi tantangan di masa depan,” kata pria yang saat ini aktif di MN KAHMI.

Awaluddin melihat jika Kabupaten Bogor ini miliki potensi yang cukup melimpah. Sebut saja di sektor pangan ada manggis yang telah di ekspor ke Jepang hingga Prancis.

Sektor Peternakan terdiri dari ternak besar (sapi dan kerbau); ternak kecil (domba, kambing) dan unggas (ayam, itik) yang menghasilkan produksi dalam bentuk daging, susu dan telur.

Salah satu ternak unggulan yang sedang dikembangkan di Kabupaten Bogor ialah kambing PE yang pusat pengembangannya berada di Kecamatan Caringin, Cijeruk, Ciampea, Ciawi, Cigombong, dan Cariu. Produksi kambing PE memiliki nilai jual yang lebih tinggi dan kebutuhan pasar yang meningkat.

Kemudian ada sektor perikanan dengan komoditas andalan meliputi ikan konsumsi seperti lele, ikan mas, gurame, nila dan ikan hias. Saat ini tengah dikembangkan Kawasan Minapolitan yang tersebar di 4 kecamatan (Ciseeng, Parung, gunung Sindur dan Kemang) dengan potensi lahan seluas 2.592,5 Ha.

“Sektor pariwisata juga bisa jadi andalan termasuk sektor pertambangan yang dapat dimanfaatkan untuk kebututuhan Pertambangan seperti Andesit, Pasir, Tanah, Lempung, Bentonit, Falshdpar, Bijih Besi, Galena,” kata Awaluddin.

Olehnya, kata Ketua Bidang Maritim Majelis Nasional Korps Alumni HMI ini menilai, agar potensi itu lebih melesat, perlu adanya tata kelola modern yang nantinya bisa wujudkan kemandirian masyarakat.

Satu hal yang tidak bisa dilupakan adalah peningkatan keamanan dan ketertiban berbasis masyarakat. Hal ini dinilainya penting karena jika terwujud ketertiban dan keamaan terjamin maka masyarakat lebih tenang beraktifitas dan lebih bisa wujudkan kesejahteraan atau kemandirian. (*)

Editor : Yosep