25 radar bogor

Bus KPK Mangkal di Sempur Bogor, Cara Mencegah Politik Uang

Roadshow Bus KPK 2023 Jelajah Negeri Bangun Anti Korupsi di Lapangan Sempur, Minggu (14/5). (ist)

BOGOR-RADAR BOGOR, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim bersama Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johanis Tanak membuka Roadshow Bus KPK 2023 Jelajah Negeri Bangun Anti Korupsi di Lapangan Sempur, Minggu (14/5).

Roadshow itu diikuti ratusan masyarakat dan ASN di lingkungan Pemerintah kota (Pemkot) Bogor. Diawali senam sehat anti korupsi, masyarakat juga diberikan edukasi dan sosialisasi tentang nilai-nilai integritas dan juga pemahaman anti korupsi.

Baca Juga: Korupsi Dana BOS Rp2,5 Miliar, Kepsek di Bogor Ditahan Kejari

Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak mengatakan, kegiatan itu merupakan inisiasi dari Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim untuk datang ke Bogor dan memberikan pemahaman tentang anti korupsi kepada generasi muda penerus.

Menurutnya, suatu kabupaten/kota yang memiliki kondisi ekonomi yang baik serta tingkat kesejahteraan masyarakat baik, ia meyakini bahwa wilayah tersebut tidak terjadi korupsi.

“Karena kalau ada korupsi, yakin saya kondisi ekonomi tidak akan baik dan kesejahteraan tidak akan bagus,” ujarnya.

Kehadiran KPK di tengah tengah masyarakat merupakan amanah dari Undang-Undang untuk memberikan pemahaman dan landasan hukum yang kuat bagi pemberantasan korupsi dalam melaksanakan pendidikan sosialisasi dan kampanye anti korupsi.

“Program ini adalah salah satu cara KPK dalam rangka meningkatkan kepedulian dan nilai-nilai integritas bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya lapisan masyarakat di Kota Bogor serta bus anti korupsi sebagai ikon pendidikan anti korupsi,” katanya.

Pada kesempatan itu juga, Johanis mengajak masyarakat untuk menolak money politic dalam Pemilu. Biasanya, money politic atau serangan fajar akan datang dengan memberikan sejumlah uang dalam amplop atau sembako.

“Karena tradisi serangan fajar ini akan menghasilkan pimpinan yang hanya meningkatkan kepentingan pribadi dan golongan. Untuk menghindarinya, perlu memutus mata rantai serangan fajar dengan tidak terima amplop atau sembako. Karena yang dirugikan adalah masyarakat dalam lima tahun ke depan,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan, bus itu sempat diinisiasi dirinya pada tahun 2017 silam. Ia sempat menempatkan bus itu di Taman Pintar Yogyakarta.

Baca Juga: Selama Idul Fitri 1444 H, KPK Terima 373 Laporan Gratifikasi

“Jadi, dulu ada wacana KPK buka cabang. Saya bilang kalau buka cabang, miniatur KPK di daerah akan memerlukan banyak sumber daya yang dibutuhkan. Padahal saat itu yang terpenting adalah bagaimana kita memberikan edukasi, sosialisasi kepada generasi muda untuk belajar integritas dan meningkatkan jiwa anti korupsi,” jelasnya.

Dedie berharap dengan hadirnya bus KPK ini bisa memberikan pemahaman yang lebih baik tentang anti korupsi dan nilai integritas kepada generasi muda.

“Teman-teman KPK sekarang sudah menyentuh generasi muda untuk mempelajari nilai integritas dan antikorupsi, karena yang penting bagi kita adalah mencegah. Untuk mencegah, perlu ada edukasi terkait pemahaman. Supaya kita mendapatkan pimpinan yang berintegritas dan berjiwa anti korupsi sehingga bisa mencetak generasi emas Indonesia,” tegasnya.(*)

Reporter: Dede Supriadi
Editor: Imam Rahmanto