25 radar bogor

Rame Antrean Warga di PA Cibinong, Bukan Cuma Sidang Cerai

Pengadilan Agama Cibinong, Kabupaten Bogor.(ist)

CIBINONG-RADAR BOGOR, Pengadilan Agama (PA) Cibinong membantah adanya antrean panjang sidang cerai yang videonya viral di jagat maya.

Melalui Humas PA Cibonong, Dadang Karim menjelaskan bahwa antrean tersebut bukan hanya orang yang punya kepentingan sidang cerai.

“Perlu saya jelaskan bahwa yang datang ke PA Cibinong tidak semuanya bersidang. ada yang memang untuk melaksanakan konsultasi sekaligus juga mungkin daftar. Ada yang mengambil produk pengadilan, misalkan akta cerai, penetapan atau putusan,” jelasnya kepada Radar Bogor, Jumat (12/5).

Baca Juga: Pengadilan Agama Cibinong Diserbu Warga Untuk Sidang Cerai, Videonya Viral

Dalam video yang beredar pun, kata Dadang, hal itu terjadi pada Rabu (10/5) lalu. Pada saat itu jadwal sidang cerai tidak lebih banyak dari hari-hari lainnya.

Namun, karena ada sebanyak 53 pendaftar baik permohonan maupun gugatan, ditambah dengan yang ingin berkonsultasi, sehingga pada hari itu terkesan berdesak-desakan.

“Karena itu kejadiannya pagi, jadi yang berkepentingan itu semua masuk secara bersama-sama dalam waktu yang serempak. Jadi tidak akurat kalau itu semua untuk persidangan(cerai),” ungkap Dadang.

Selain itu, pihaknya mengaku tidak memiliki ruang tunggu yang memadai. Baik ruang tunggu sidang, pendaftaran, konsultasi dan pengambilan prodak berada pada satu tempat yang sama.

“Jadi itu informasi untuk antrean sidang menurut kami tidak akurat, karena kebetulan juga memang saat-saat ini pendaftaran dibandingkan bulan-bulan sebelumnya lagi banyak,” tambahnya.

Meski begitu, pihaknya mengaku ada peningkatan permohonan cerai pasca lebaran 2023. Relatif lebih banyak jika dibandingkan pada saat Ramadan bulan April lalu.

Baca Juga: Angka Cerai Bogor Tinggi, Wakil Ketua DPRD Jabar: Solusinya Pemekaran

Sementara per 12 Mei sejak Januari 2023, ada sebanyak 3166 permohonan perkara cerai di PA Cibinong.

“Berarti hampir 500-600 perbulan yang mengajukan. Alasan mengajukan cerai kalau melihat dari persentase mayoritas lebih dari 50 persen ekonomi, pertengkaran karena ekonomi,” tandasnya.(*)

Reporter: Septi Nulawam
Editor: Imam Rahmanto