25 radar bogor

Progres Jembatan Otista: Bongkar Pelat Besi hingga Utilitas Air-Listrik

Alat berat membongkar permukaan Jembatan Otista. Progres pembangunan ulang jembatan di Kota Bogor itu terus dikebut.(Radar Bogor/Sofyansyah)

BOGOR-RADAR BOGOR, Proyek penggantian Jembatan Otista memasuki hari ke-11. Jembatan sepanjang 34 meter dengan lebar 15 meter yang melintang di atas Sungai Ciliwung ini tampak terus dibongkar dengan alat berat.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Rena Da Frina menyebut pihaknya terus mengebut proses pembongkaran dan pemutusan jembatan. Dalam catatan terakhirnya, progres proyek ini sudah mencapai 1,52 persen.

Baca Juga: Jembatan Otista Dibongkar, Bongkaran Besi Dikemanakan?

“Itu angka beberapa waktu lalu, sekarang pasti bertambah,” ucapnya dikonfirmasi Radar Bogor, Kamis (11/5).

Rena menyebut proses pembongkaran tengah pada tahap pembongkaran utilitas milik PLN, kabel-kabel optik, dan utilitas milik PDAM. Begitu pula dengan pelat jembatan yang mulai dibongkar.

“Kami tinggalkan sedikit untuk utilitas yang belum direlokasi karena masih dalam proses dan juga sebagai jembatan penyebrangan para pekerja,” tuturnya.

Selain itu pihaknya juga melakukan pengeboran untuk mengambil sampel tanah di 4 titik. Rena menyatakan progres penggantian Jembatan Otista terus naik dan deviasi positif. “Kami maksimalkan target setiap minggunya,” tekan dia.

Jembatan yang dibangun dengan nilai kontrak Rp49 miliar ini nantinya akan memiliki panjang 50 meter dan lebar 22 meter.

Alasan dari opsi Penggantian Jembatan Otista ialah kondisi struktur jembatan eksisting yang tidak dapat menerima beban lalu lintas alat berat apabila hanya dilebarkan ke kanan dan kiri. Dengan begitu, keselamatan kerja konstruksi pada saat pelaksanaan akan beresiko tinggi.

Baca Juga: Pedagang di Jalan Otista Mengeluh Kehilangan Pembeli, Omzet Anjlok

Selain itu, tujuan pelebaran jembatan tidak dapat maksimal dari segi lahan dan struktur dengan pertimbangan bertambahnya volume lalu lintas dan rencana lajur tram.

Oleh karena itu, diperlukan penggantian total jembatan agar struktur jembatan menjadi satu kesatuan tidak terpisah-pisah. (*)

Reporter: Reka Faturachman
Editor: Imam Rahmanto