25 radar bogor

Sosial Media Tumbuhkan Kebodohan Baru, Ini Sebab dan Cara Mencegahnya

sosial media
sosial media

BOGOR-RADAR BOGOR, Sosial media menjadi sebuah tantangan bagi generasi penerus, yang memiliki banyak dampak negatifnya, jika dipergunakan tanpa mengerti aturannya.

Padalah, jika sosial media dimanfaatkan dengan benar, kita bisa banyak mengambil keuntungan dari berbagai bidang.

Entah itu keuntungan berupa pendapatan atau keuangan, bisa juga memiliki jejaring yang luas, dan mempermudah berbagai kerjaan.

Namun fatalnya, bermain sosial media tanpa tahu aturan, bisa menimbulkan kebodohan baru yang menjadi masalah.

Hal tersebut disampaikan Wakteum DPP Mahasiswa Pancasila, Sugirin Tjastoni dalam webinar Kementerian Kominfo bersama DPR RI bertemakan “Pendidikan Karakter Pancasila Dalam Bermedia Digital”, yang diselengarakan pada Rabu, 10 Mei 2023.

Medsos, kata dia, kini bisa jadi sarana bagi pemenuhan kepentingan ekonomi ataupun politik, melalui pemberitaan yang bertentangan dengan kenyataan (hoaks), sehingga berpotensi menumbuhkan kebodohan baru, terutama untuk generasi milenial dan sesudahnya. 

Medsos telah mengubah konsep pertarungan, dari pertarungan fisik bergeser menuju pertarungan wacana, tetapi banyak yang melakukan dengan meninggalkan prinsip-prinsip jurnalistik.

Baca juga: Membangun Komunitas di Sosial Media, Begini Cara dan Manfaatnya

“Pendidikan karakter Pancasila memiliki peran yang sangat penting dalam era digital saat ini,” kata dia.

Dalam bermedia digital, banyak sekali informasi yang dapat dengan mudah diakses oleh siapa saja, namun tidak semuanya benar atau sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Oleh karena itu, pendidikan karakter Pancasila sangat penting dalam membentuk sikap dan perilaku yang positif dalam bermedia digital. 

Moral dan etika adalah hal yang sangat krusial. Keberadaannya menjadi penentu baik atau buruk sebuah bangsa. 

“Jika moral dan etika masyarakatnya rusak, maka rusak pula kehidupan berbangsa dan bernegaranya. Begitu juga sebaliknya. Peran moral dan etika dalam pembangunan bangsa bagaikan peran hati bagi diri manusia. Jika hati rusak maka rusak seluruhnya,” tegas dia.

Anggota Komisi I DPR RI, Mukhlis Basri menambahkan bahwa perkembangan teknologi pada zaman modern ini sudah semakin pesat. 

Berkembangnya teknologi saat ini tidak hanya membawa dampak positif bagi kehidupan masyarakat, melainkan juga membawa dampak negatif. 

Pendidikan karakter Pancasila merupakan strategi pembangunan karakter bangsa melalui dunia Pendidikan. 

“Dan ini harus dikembangkan dan menjadi budaya digital, tujuannya agar terbangun wawasan kebangsaan nilai pancasila dan bhineka tunggal ika dalam kehidupan sehari-hari, melalui sosial media,” tandas dia. (ran)

Editor: Rany