25 radar bogor

Tambang Liar di Kaki Gunung Salak Sulit Ditertibkan, TNGHS Ungkap Penyebabnya

tambang liar
Aktivitas tambang liar di hulu Sungai Citiis diduga jadi penyebab banjir bandang di Sungai Ciapus, Kamis (4/5/2023).

TAMANSARI-RADAR BOGOR, Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), mengaku kesulitan menertibkan tambang liar di kaki Gunung Salak, Desa Sukamantri, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor.

“Kami sudah sering melakukan penyuluhan dan menertibkan. Namun, saat kami pergi mereka (penambang ilegal) kembali beroperasi lagi,” kata Kasie Wil. II – Bogor TNGHS, Dudi Mulyadi kepada Radar Bogor Minggu (7/5/2023).

Lanjut Dudi, keberadaan tambang liar pasir dan batu di hulu Sungai Citiis itu, sudah berlangsung lama dan sudah menjadi mata pencaharian sejak puluhan tahun. “Sehingga tidak mudah ditertibkan,” paparnya.

Baca Juga : Banjir Bandang di Kaki Gunung Salak, Tambang Ilegal Diduga Jadi Pemicunya

Selain itu, ia berdalih, jumlah personel yang terbatas, tak bisa setiap waktu untuk menjaga kawasan tersebut bebas dari aktivitas tambang liar pasir dan batu.

Sementara itu, untuk lokasi tambang liar batu dan pasir tersebut, kata dia berada di area perbatasan. “Yang jadi lokasi penambangan itu perbatasan dengan kawasan TNGHS,” dalihnya.

Diberitakan sebelumnya, banjir bandang di aliran Sungai Ciapus dan Sungai citiis, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, akibat kerusakan alam di hulu sungai akibat tambang liar pasir dan batu.

Hal itu dikatakan oleh Yandi salah satu warga yang tinggal tidak jauh dari aliran sungai citiis. “Iya, di atas itu banyak yang nambang batu sama pasir. Sekarang sudah makin rusak,” paparnya.

Radar Bogor pun mencoba menelusuri lokasi tambang liar pasir dan batu ilegal. Lokasinya berada di perbatasan Desa Sukamantri dan Desa Tamansari.

Kondisi sungai tersebut terlihat cukup rusak. Tidak banyak batu kali besar di areal tambang ilegal tersebut. Batu kali besar yang alaminya memecah aliran sungai, kini kondisi sudah nyaris rata.

Terlihat pula sejumlah truk pengangkut batu dan pasti tambang ilegal di kaki gunung salak itu. Sementara itu hasil penelusuran Radar Bogor, dari lokasi tambang ilegal tersebut berada dalam peta TNGHS. (all)

Reporter : Arifal
Editor : Yosep