25 radar bogor

JK Sebut Koalisi Besar Pemilu 2024 Sulit Terwujud, Ini Penyebabnya

Jusuf Kalla soal koalisi besar di Pemilu 2024
Jusuf Kalla soal koalisi besar di Pemilu 2024

JAKARTA-RADAR BOGOR, Wacana koalisi besar pada Pemilu 2024 dinilai bakal sulit terwujud. Bahkan, sejumlah tokoh meragukannya.

Baca Juga : Anies Baswedan Tegaskan Sosok Cawapresnya Harus Bagian dari Partai Koalisi

Salah satunya mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menjadi salah satu pihak meragukan koalisi besar akan terwujud. Sepanjang sejarah setelah reformasi, dia menyatakan Pilpres juga hampir selalu diikuti oleh lebih dari dua paslon.

“Itu (koalisi besar) suatu ide wacana yang baik. Tapi pelaksanaannya sulit, karena tidak mudah untuk semuanya akan bersatu dalam satu calon, namanya pemilu calonnya 1 atau 2 tidak terjadi di Indonesia,” kata JK di kediamannya di Darmawangsa, Jakarta Selatan, Sabtu (6/5/2023).

JK menyakini Pilpres 2024 akan diikuti minimum 3 paslon. Sebab, masing-masing partai memiliki kepentingan yang berbeda. Namun, kondisi itu tak perlu dipermasalahkan, selama proses demokrasi berjalan baik.

“Bukan baik atau tidak baik, kenyataan politiknya minimum 3 (paslon). Dan itu saya baik saja, zaman saya malah 5 itu baik pelaksanaanya. Bukan jumlahnya tapi prosesnya. Kita bukan Amerika yang partainya 2, kita banyak,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan, koalisi besar masih diupayakan bisa terwujud. Meskipun hal itu sulit diwujudkan.

“Koalisi besar memang terus diusahakan walaupun kata Pak JK tidak mudah. Namanya usaha siapa tahu,” kata Cak Imin.

Beberapa waktu lalu, JK juga menyatakan pembentukan Koalisi Besar bukan suatu hal yang mudah. Sebab, tidak mudah menyatukan semua kekuatan politik menjadi satu koalisi di kontestasi Pilpres 2024.

“Iya, ini tentu ini ada suatu pikiran tapi dalam praktek politiknya tentu tidak mudah untuk menyatukan semua,” kata JK usai menerima silaturahmi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di kediamannya, Jalan Brawijaya Nomor 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (4/5/2023) malam.

Baca Juga : Golkar dan PKB Kompak Lobi Demokrat untuk Keluar dari Koalisi Pendukung Anies Baswedan

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengumumkan, Golkar dan PKB menjadi partai inti dari koalisi besar. Hal ini setelah kedua elite parpol itu menggelar pertemuan di Pelataran Senayan, Jakarta, Rabu (3/5/2023) lalu.

Airlangga menyampaikan, pertemuan dengan Cak Imin merupakan yang kesekian kali. Kedua elite partai politik ini merupakan perwakilan dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dipimpin Partai Golkar yang didalamnya terdapat Golkar, PPP dan PAN. Sementara PKB tergabung di dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), bersama Partai Gerindra. (jpg)

Editor : Yosep