25 radar bogor

Jembatan Otista Pernah Alami Perubahan Stuktur, Awal Dibangun 1920

bongkar jembatan otista
Jembatan Otista Kota Bogor mulai dibongkar total untuk proyek pembangunan. (Radar Bogor/Sofyansyah)

BOGOR-RADAR BOGOR, Dibalik pengerjaan pembangunan Jembatan Otista yang dimulai 1 Mei hingga 8 Desember 2023, memunculkan fakta baru.

Saat dilakukan pengelupasan aspal, rupanya Jembatan Otista yang berlokasi di Jalan Otista itu, memiliki dua struktur berbeda dengan bangunan awal yang diperkirakan pada 1920.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor Rena Da Frina mengatakan, Jembatan Otista memiliki struktur awal yang dibangun pada 1920, dan pada perkembanganya jembatan diperlebar.

Baca Juga : Dibongkar Total, Ini Alasan Jembatan Otista Bukan Diperlebar Kiri-Kanan

“1970 jembatan diperlebar dengan menambah dari sisi kiri dari arah Tugu Kujang, ada penambahan struktur baru dan sudah mengalami perkuatan strukturnya,” kata perempuan yang kerap disapa Rena itu.

Sebab, berdasarkan analisa tim teknis PUPR Kota Bogor, tidak mungkin pada saat pelebaran Jembatan Otista tidak dilakukan penguatan strukturnya meski saat itu tidak dibongkar.

“Jembatan (Otista) pasti otomatis sudah lewat 50 tahun ada penyusutan (umur pemakaian), nah itu makanya dilakukan penguatan. Jadi ada dua struktur jembatan yang berbeda, yang awal pertama kali 1920 dan ada yang pelebaran tahun 1970,” jelas dia.

Menurut dia, pelebaran Jembatan Otista paling tidak dilakukan penguatan untuk mengimbangi jembatan yang baru.

Diketahui, lebar Jembatan Otista saat ini sekitar 15 meter termasuk trotoar baik di sisi kiri dan kanan. Selain itu, jembatan terbagi dua lajur masing-masing lima meter untuk kendaraan dan sisanya untuk trotoar.

Sedangnan Jembatan Otista baru nantinya akan memiliki panjang 50 meter dan lebar 22 meter. Jembatan yang melintang di atas Sungai Ciliwung ini, nantinya akan memiliki 4 lajur, jalur trem, dan jalur pedestrian.

Proyek pembangunan jembatan yang menghabiskan dana Rp52,6 miliar itu, ditargetkan rampung pada 8 Desember 2023 mendatang.

Pada kesempatan itu, Renan memaparkan alasan mengapa Pemkot Bogor tidak mengambil opsi jembatan bailey atau jembatan sementara penyeberangan orang, dikarenakan beberapa hal.

Pertama, luasan penampang Jembatan Otista terbatas karena pada bagian kiri langsung dengan pemukiman warga, dan pada bagian kanan jembatan langsung tersambung dengan lahan konservasi Kebun Raya Bogor (KRB).

“Alasan kedua adalah jika kita paksakan bangun jembatan bailey atau jembatan orang, akan memakai ruang dari jembatan yang akan kita bangun, artinya ruang atau area kerja kami terbatas. Akan berpengaruh pada alat-alat berat yang akan digunakan untuk pembangunan jembatan,” ucap dia.

Kemudian, alasan ketiga yakni jika dibangun jembatan beiley atau jembatan penyeberangan orang, maka di lokasi tersebut akan ada lalu lalang kendaraan atau orang, dan potensi untuk antri atau titik keramaian orang/kendaraan. “(Tentunya) itu akan mengganggu dan menghambat pekerjaan kami di lapangan,” imbuh dia.

Baca Juga : Progres Pembangunan Ulang Jembatan Otista, Aspal Jalan Mulai Dibongkar

Disamping itu juga adalah alasan keselamatan (K3) di lokasi proyek yang banyak aktivitas alat-alat berat yang memiliki bahaya resiko tinggi terhadap keselamatan orang atau kendaraan.

“Untuk itu kami pasang pagar proyek agar lokasi proyek bisa steril dari yang lain kecuali pekerja,” tukas dia. (ded)

Reporter : Dede Supriadi
Editor : Yosep