25 radar bogor

Kota Bogor Lagi Macet, Warga Jakarta Diminta Menyesuaikan Waktu Wisata

Kondisi ruas jalan di Kota Bogor pada Sabtu (6/5). Ditutupnya Jalan Otista membuat ruas jalan lain semakin padat, khususnya weekend. (Radar Bogor/Reka Faturachman)

BOGOR-RADAR BOGOR, Rekayasa lalu lintas yang tengah diterapkan dampak dari proyek penggantian Jembatan Otista membuat sejumlah ruas jalan di Kota Bogor macet.

Misalnya seperti yang tampak di Jalan KS Tubun, Jalan Pajajaran, Jalan Batutulis, Jalan Pahlawan, dan sebagian Jalan Suryakencana (Surken).

Ruas-ruas jalan itu kini jadi langganan macet pada jam-jam sibuk seperti pagi dan sore hari. Termasuk, destinasi wisata paling banyak dikunjungi warga luar Kota Bogor di Surken.

Baca Juga: Tidak Ada Ganjil Genap dan Pembatasan, Jalan Kota Bogor Macet

Menyikapi kondisi ini, Wali Kota, Bima Arya mengimbau kepada warga Jakarta yang kerap berwisata ke Kota Bogor untuk menyesuaikan waktu kedatangan sehingga dapat terhindar dari kemacetan.

“Kami tidak melarang malah justru senang warga Jakarta datang ke Kota Bogor. Namun kami tidak ingin para wisatawan tidak nyaman, kemudian ngedumel di medsos,” ucap Bima usai audiensi bersama Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Kamis (4/5) lalu.

Bima juga meminta warga Jakarta untuk mencari informasi terkait pengalihan arus lalu lintas terlebih dahulu sebelum datang ke Kota Bogor agar tidak kebingungan.

“Sekarang ini sedang penyesuaian arus padat dan macet di mana-mana. Mudah-mudahan berkurang. Alangkah baiknya warga Jakarta untuk menyesuaikan. Lihat informasi tentang pengalihan arus, jam-jamnya juga menyesuaikan,” tekan wali kota dua periode ini.

Hal serupa juga disampaikan oleh Heru. Ia meminta warganya untuk terus mengikuti perkembangan arus lalu lintas di Kota Bogor.

Baca Juga: Meski Macet, Tidak Ada Pembatasan Wisatawan di Akhir Pekan

“Sementara Pak Wali membenahi Jembatan Otista, kami imbau masyarakat melihat situasi ketika ingin ke Kota Bogor saat akhir pekan atau weekend. Apakah sedang padat atau macet, agar bisa dihindari,” tutur Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru.(*)

Reporter: Reka Faturachman
Editor: Imam Rahmanto