25 radar bogor

Tak Ada Transportasi Umum, Warga Sukamamur Masih Andalkan Mobil Bak Terbuka

Sejumlah ibu-ibu menumpang mobil bak terbuka atau pikap untuk berbelanja dari Sukamakmur ke Citeureup, Bogor. Tak adanya transportasi umum memaksa mereka memanfaatkan mobil pikap. (Radar Bogor/Hendi Novian)

SUKAMAKMUR-RADAR BOGOR, Transportasi umum di Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor belum memadai. Jangankan ojek online, angkutan kota (angkot) pun tidak ada.

Jika ingin berbelanja kebutuhan ke pasar, atau bepergian keluar Sukamamur, hampir sebagian besar warga di sana terpaksa mengunakan mobil bak terbuka atau pikap. Penumpang malah didominasi kaum ibu-ibu.

Baca Juga: Tiga Tahun, Desa di Sukamakmur Ini Empat Kali Dilanda Pergerakan Tanah

Setiap pagi, pemandangan warga menggunakan mobil bak terbuka bakal sering dijumpai. Dalam mobil bak tersebut, bisa berisi tujuh hingga delapan orang.

Saat pagi, mobil bak itu banyak mengarah ke arah CIteureup, menuju toko grosir terdekat yang dianggap paling murah. Lokasinya di Desa Tajur, Kecamatan CIteureup.

Menjelang siang, lalu-lalang mobil bak mendominasi arah dari Citeureup menuju Sukamamur. Pada masa itu, mobil bak bukan hanya dipenuhi orang, melainkan juga barang belanjaan.

“Gak ada angkot, kalau pakai motor, susah bawa barang belanjaanya. Jadi sewa mobil bak buat belanja bulanan,” kata Indri, salah satu warga Desa Wargajaya, ditemui Radar Bogor.

Kata Indri, mereka sewa mobil itu secara patungan. Hal itu dilakukan agar ongkos lebih murah. Soal kenyamanan dan keamanan, jangan ditanya.

Tidak jarang, mobil bak yang ia tumpangi gagal menanjak karena kelebihan muatan. Bahkan, dirinya harus sigap turun dari mobil saat kondisi mobil tidak kuat menanjak.

“Sering gak kuat nanjak, pada turun jalan kaki. Pernah sekali jatuh, tapi cuman lecet saja,” paparnya.

Sementara itu, salah satu sopir pikap, Wawan mengaku, kendala paling sulit yakni saat kondisi hujan dan jalan rusak. Banyak tanjakan yang curam dalam kondisi hujan sangat licin.

“Jalan rusak dan nanjak, itu paling susah. Apalagi kalau hujan. Harus benar benar ekstra,” kata pria yang sudah 10 tahun menjadi sopir bak terbuka itu kepada Radar Bogor.

Baca Juga: Banyak Titik Ambles di Ruas Jalan Citeureup-Sukamakmur

Selain untuk berbelanja, masyarakat sering menggunakan jasa bak terbuka miliknya untuk antar warga ke rumah sakit atau ke lokasi pengajian dan acara keramaian.

“Sering bawa orang sakit ke rumah sakit. Juga kemarin angkut orang nonton festival kuluwung,” tukasnya. (*)

Reporter: Arif Al Fajar
Editor: Imam Rahmanto