25 radar bogor

Banjir Bandang di Kaki Gunung Salak, Tambang Ilegal Diduga Jadi Pemicunya

tambang liar
Aktivitas tambang liar di hulu Sungai Citiis diduga jadi penyebab banjir bandang di Sungai Ciapus, Kamis (4/5/2023).

TAMANSARI-RADAR BOGOR, Banjir bandang di aliran Sungai Ciapus dan Citiis, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Kamis (4/5/2023), baru kali pertama terjadi.

Baca Juga : Banjir Bandang Terjang Kaki Gunung Salak

Hal itu dikatakan oleh Yandi, salah satu warga yang tinggal tidak jauh dari aliran Sungai Citiis. “Kalau banjir bandang seperti ini baru pertama kali terjadi. Sebelumnya gak sampai sebesar ini,” katanya kepada Radar Bogor Jumat (5/5/2023).

Ia menuding, banjir bandang di aliran Sungai Citiis ini terjadi akibat kerusakan alam di hulu sungai akibat tambang pasir dan batu ilegal. “Iya, di atas itu banyak yang nambang batu sama pasir. Sekarang sudah makin rusak,” paparnya.

Radar Bogor pun mencoba menelusuri lokasi tambang pasir dan batu ilegal tersebut. Lokasinya berada di perbatasan Desa Sukamantri dan Tamansari.

Kondisi sungai tersebut terlihat cukup rusak. Tidak banyak batu kali besar di areal tambang ilegal tersebut. Batu kali besar yang alaminya memecah aliran sungai, kini kondisi sudah nyaris rata. Terlihat pula sejumlah truk pengangkut batu dan pasti tambang ilegal di kaki Gunung Salak itu.

Sementara, hasil penelusuran Radar Bogor, lokasi tambang ilegal tersebut berada dalam peta TNGHS. Dikonfirmasi, kepala Desa Sukamatri, Hendi Haerudin tidak menampik adanya tambang batu dan pasir ilegal di kawasan TNGHS tersebut.

Baca Juga : Kerap Banjir Bandang, Wisatawan Diingatkan Waspadai Arus Sungai Cipamingkis

“Iya, betul. Kami harap bisa segera ada penindakan. Apalagi melihat banjir bandang kemarin,” katanya kepada Radar Bogor Jumat (5/5/2023)

Menurutnya, penambangan batu dan pasir di hulu Sungai Citiis itu, bisa menjadi bom waktu. “Kalau tidak ditindak secara tegas, bisa berpotensi terjadi banjir bandang lebih besar,” paparnya. (all)

Reporter : Arifal
Editor : Yosep