25 radar bogor

Pantau Rekayasa Lalin Jembatan Otista, Bima Bakal Evaluasi Beberapa Titik

Jembatan Otista
Bima Arya saat melakukan pemantauan rekayasa lalu lintas Jembatan Otista Selasa (2/5/2023) sejak pukul 06.00 WIB yang dimulai dari titik Tugu Kujang.

BOGOR-RADAR BOGOR, Wali Kota Bogor, Bima Arya ingin memastikan rekayasa lalu lintas dari penutupan Jalan Jembatan Otista karena adanya pembangunan, berjalan dengan baik sesuai target.

Sejak awal penerapan rekayasa lalu lintas, Bima Arya pada Senin (1/5/2023) pukul 22.00 WIB hingga tengah malam terus memantau arus lalu lintas.

Pemantauan rekayasa lalu lintas Jembatan Otista juga dilakukan Bima Arya pada Selasa (2/5/2023) sejak pukul 06.00 WIB yang dimulai dari titik Tugu Kujang.

Baca Juga : Hari Pertama Jembatan Otista Ditutup, Masih Banyak Warga Kebingungan Cari Rute

Dengan menaiki mobil double cabin, Bima Arya berkeliling memantau situasi dan kondisi arus lalu lintas di Jalan Pajajaran, Simpang Jalan Harupat, Simpang Jalan Lodaya hingga Sukasari dan Suryakencana.

Dari hasil pantauan, didapati sejumlah titik mengalami kepadatan lalu lintas, namun arus lalu lintas masih tetap mengalir.

“Kita lihat ada beberapa titik terjadi kepadatan. Pertama adalah di Ekalokasari karena arus mobilitas warga yang dari daerah Jalan Pajajaran, Bogor Timur bergerak ke pusat kota dan stasiun melewati Sukasari. Kedua di simpang Lodaya, Jalak Harupat terjadi kepadatan disitu,” kata Bima Arya.

Dari hasil evaluasi sementara lanjut Bima Arya, akan dilakukan penyesuaian traffic light. Karena dari hasil evaluasi, ada beberapa traffic light yang terlalu lama sehingga harus dipercepat.

Selanjutnya, petugas yang berjaga di lokasi juga akan ditambah sehingga jika terjadi kepadatan akan diurai secara manual.

Kepadatan yang ditimbulkan oleh rekayasa lalu lintas Jembatan Otista tidak terjadi di semua titik jalan. Seperti halnya di Jalan suryakencana yang lebih lancar dari arus lalu lintas di titik lain. Bima Arya mengakui bahwa belum semua masyarakat mengetahui rute pengalihan arus.

Baca Juga : Meski Macet Parah, Bima Arya Enggan Nonaktifkan SSA, Ini Alasannya

“Pantauan saya Surken baru 20 persen (jumlah kendaraan yang melintas dibanding hari biasa). Sedangkan yang melalui bondongan lebih padat lagi ya, karena di beberapa titik menjadi hambatan, ada parkir badan jalan, ada pasar dan sebagainya,” katanya.

Keberadaan parkir liar atau parkir badan akan segera disterilisasi sehingga arus lalu lintas tidak terhambat. “Kita juga akan hitung lagi dari Pajajaran menuju pusat kota volumenya. Ketika padat sekali, jadi akan kita coba melakukan treatment dengan menambah petugas dan penyesuain lampu traffic light,” jelasnya. (adv)

Editor : Yosep