25 radar bogor

KH Muhyiddin : Penembakan Kantor MUI Bentuk Gerakan Islamophobia, Usut Tuntas

MUI
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH. Dr. Muhyiddin Junaidi mendesak aksi penembakan di Kantor MUI pusat diusut tuntas.

JAKARTA-RADAR BOGOR, Aksi penembakan di Kantor MUI Pusat oleh orang tak dikenal Selasa (2/5/2023) siang, dinilai sebagai bagian dari gerakan Islamofobia (kebencian terhadap Islam).

Baca Juga : Kantor MUI Ditembaki OTK, Tiga Staf Jadi Korban

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi dalam keterangan tertulisnya.

“Penembakan orang tak dikenal yang membawa KTP wilayah Lampung di kantor MUI pusat Selasa (2/5/2023), adalah bentuk baru dari gerakan Islamofobia nasional yang bertujuan menciptakan teror, ketakutan, kedengkian, antipati, permusuhan dan pembunuhan karakter terhadap Islam dan umatnya,” kata KH Muhyiddin Junaidi.

Untuk itu, ia mengajak semua pihak meningkatkan kewaspadaan. “Kita senantiasa harus waspada dan berjaga jaga tentang kemungkinan terulangnya kejadian yang membahayakan nyawa para tokoh dan ulama serta masyarakat,” tuturnya.

Pengakuan sepihak teroris sebagai seorang Nabi, menurut KH Muhyiddin sangat tidak akal dan terbantahkan dengan sendirinya karena prilaku org Sholih anti kekerasan, kegaduhan dan selalu mengedepankan perdamaian.

“Sesungguhnya tujuan utama penembakan tersebut multitafsir dimana kemungkinan besar ditujukan untuk mengalihkan publik opini dari krisis multidimensi yang melanda bangsa ini akibat kezaliman yang dilakukan oleh rezim saat ini,” ujar KH Muhyiddin.

Ia mengatakan, rakyat sudah semakin sadar dan punya akses luas terhadap pemberitaan massif tentang kesalahan tata kelola negara dan ancaman besar kemungkinan terjadi sosial konflik horizontal di masa depan.

“Apalagi tahun 2024 adalah tahun politik nasional dimana pertarungan di kalangan para peserta yang terlibat semakin keras dan diduga sarat dengan kecurangan, manipulasi, rekayasa dan tekanan. Money politik, political abuse, penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan sulit dihindari,” jelas Kiai Muhyiddin.

Ketua Pembina Jalinan Alumni Timur Tengah (JATTI) itu, meminta aparat kepolisian untuk bisa mengusut tuntas kasus tersebut. “Apapun motifnya, kepada para penegak hukum seharusnya mengusut tuntas secara tranparan dan akuntable tentang pelaku penyerangan agar dapat diketahui publik luas,” tegasnya.

Ia menjelaskan, secara teori pelaku penyerangan yang profesional bisa dengan mudah naik ke lantai empat ruangan rapat para pimpinan harian MUI yang mengadakan rapat mingguan.

“Bahkan, ia juga bisa beralasan untuk ke Kantor LPPOM dan sebagainya. Tapi pelaku ternyata sangat tak profesional dan penuh dengan misteri. Seakan ia memang diskenariokan seperti itu oleh atasannya,” jelasnya.

“Sejarah mencatat bahwa para teroris di negeri +62 ini saat melakukan aksinya tak lepas dari rekayasa kelompok tertentu yang menyandang dana. Mereka hanya operator lapangan yang minus kualitas dan misi. Apalagi ada dugaan bahwa telah ditemukan surat wasiat pelaku yang minta dihukum seumur hidup dari perbuatannya,” tambah KH Muhyiddin.

Oleh sebab itu, kata dia, jika terbukti usai penyelidikan komprehensif bahwa pelaku adalah sekedar orang bayaran, dapat dipastikan bahwa ada unsur kesengajaan pihak tertentu untuk menciptakan kegaduhan nasional menjelang pemilu tahun depan.

“Kasus penembakan tersebut menyadarkan umat Islam agar tak mudah diprovokasi, tetap menjaga kesatuan dan persatuan serta mendahulukan ukhuwah Islamiyah dan wathaniyah,” tuturnya.

KH Muhyiddin menegaskan bahwa para ulama, pendakwah dan tokoh ormas serta intelelektual Muslim tak akan mundur satu langkahpun dari ancaman teror dan rekayasa keji para penghianat, karena mereka sudah terbiasa dengan tekanan dan ancaman dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan.

Baca Juga : Pelaku Penembakan di Kantor MUI Mengaku Sebagai Tuhan

“Spirit jihad mereka dan ardenalin para mujahidin semakin membaja saat berhadapan dengan tantangan jihad di dunia nyata,” tegasnya.

Dalam sejarahnya, para ulama berperan besar dalam perjuangan memerdekakan dan mempertahankan bangsa ini.
“Tanpa dinafikan bahwa peran mereka memerdekakan dan mengusir para penjajah asing dari Indonesia adalah bukti nyata ketangguhan dalam berjuang dengan penuh keikhlasan dan istiqamah,” tandas KH Muhyiddin. (*)

Editor : Yosep