BOGOR-RADAR BOGOR, Masyarakat tampak masih kebingungan dengan penerapan rekayasa lalu lintas dampak dari ditutupnya Jembatan Otista, hari pertama Selasa (2/5/2023).
Baca Juga : Berubah, Begini Trayek Baru Angkot dan BisKita di Kota Bogor
Salah satunya para penumpang angkot yang tidak mengetahui adanya perubahan rute trayek angkot. Salah seorang penumpang, Wawan Wiriawan mengaku tidak mengetahui secara jelas informasi perubahan rute trayek angkot dalam rekayasa lalu lintas Jembatan Otista itu.
“Sudah dapat informasi akan berubah (rute trayek angkot), tapi belum tahu arah-arahnya. Masih bingung dan belum terbiasa,” ucapnya.
Wawan yang tinggal di Kebon Jukut, biasanya naik angkot melalui Jembatan Otista menuju SMPN 1 Kota Bogor. Karena adanya penutupan akses, ia harus berjalan terlebih dahulu ke Suryakencana untuk kemudian naik angkot ke arah SMPN 1 Kota Bogor.
Kebingungan juga dirasakan Hapipah warga Kelurahan Babakan Pasar. Ia mengaku tidak mengetahui perubahan rute arus lalu lintas. Menurutnya sosialisasi tidak sampai kepada masyarakat yang tidak aktif menggunakan gawai dan media sosial.
Baca Juga : Hari Pertama Rekayasa Lalin Jembatan Otista, Sejumlah Ruas Jalan Macet
“Tidak semua masyarakat tahu media sosial dan punya handphone. Kami yang tidak memakai itu kurang mendapat informasi. Jadi bingung,” keluhnya.
Hari pertama penerapan rekayasa lalu lintas Jembatan Otista juga diwarnai dengan protes warga. Mereka merasa rekayasa lalu lintas justru membuat jarak dan waktu tempu lebih jauh dan lama dari biasanya. (fat)
Reporter : Reka Faturachman
Editor : Yosep
