25 radar bogor

Pelopori Green Hotel, Tanaman Hias Serbu Bogor Valley Hotel

Penandatanganan kerja sama antara Bogor Valley Hotel dan Minaqu Indonesia untuk penghijauan hotel yang dihadiri langsung Waki Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim. (Radar Bogor/Imam Rahmanto)

BOGOR-RADAR BOGOR, Bogor Valley Hotel mulai menghijaukan setiap sudut kamar dan ruangannya dengan tanaman hias. Konsep green hotel perdana di Kota Bogor itu menggandeng eksportir Minaqu Indonesia.

Ribuan pot mini diisi dengan berbagai jenis tanaman hias asli Indonesia. Pot tersebut dipajang di meja-meja restoran, kamar, hingga sudut-sudut hotel.

Kini, daun-daun Scindapsus atau Philodendron bakal menjadi pemandangan lazim di Bogor Valley Hotel. Tamu hotel pun bisa lebih betah berlama-lama karena menghirup udara segar. Polusi udara di lingkungan semakin berkurang.

Baca Juga: Mulai dari Nol, Pemuda Ini Berhasil Kumpulkan Cuan dari Tanaman Hias

General Manager Bogor Valley, Ali Hidayat telah memulai gebrakan itu demi mengukuhkan komitmennya mengusung green tourism. Magister Ilmu Terapan Wisata ini menggadang-gadang Bogor Valley Hotel bisa menjadi green hotel pertama di Kota Bogor.

“Pariwisata harus ada kontribusi mengurangi polusi dan emisi karbon dari global warning. Oleh karenanya, kita lakukan action langsung dengan penanaman. Ternyata ada Minaqu, kita lebih senang lagi,” terangnya.

Secara khusus, Bogor Valley Hotel meneguhkan komitmen itu lewat penandatanganan kerja sama (MoU) bersama Minaqu Indonesia, Selasa (2/5).

Ribuan pot tanaman hias siap disebar ke semua kamar dan area hotel. Ali membayangkan, hotelnya itu bisa menjadi hijau dengan tanaman hias asli yang benar-benar menghasilkan oksigen.

“Apalagi Kota Bogor ini terkenal sebagai tempat wisata hijaunya. Target saya untuk menyebarkan ke hotel lain. Karena hotel, sebagai industri pariwisata, sudah seharusnya mendukung penuh terkait green tourism,” ungkap Wakil Ketua Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) ini.

Sementara itu, Direktur Minaqu Indonesia Yasmin Sanad menuturkan, gebrakan Bogor Valley dalam menghadirkan tanaman hias di setiap sudut ruangannya patut diacungi jempol. Lantaran banyak hotel yang lebih memilih tanaman artifisial dengan alasan kendala perawatan.

“Padahal, tanaman hidup lebih banyak manfaatnya. Selain ruangan asri dan segar, tanaman hidup sejatinya memberikan oksigen yang kita butuhkan,” ungkapnya kepada Radar Bogor.

Bogor Valley menjadi hotel pertama di Bogor yang menggandeng Minaqu Indonesia untuk menghijaukan kawasannya. Yasmin berharap, gebrakan ini bisa menjalar ke hotel lainnya.

“Sebenarnya kita sudah memulai untuk CSR Sedekah Oksigen ini dengan menyasar hotel, resto, dan kafe. Kalau kafe, kita sudah ada 163 yang dibagikan tanaman hias. Kalau hotel, Bogor Valley ini yang pertama dan (jumlahnya) langsung lebih dari 1000 pot,” terangnya.

Acara penandatanganan MoU itu juga dihadiri langsung oleh Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim. Ia menunjukkan dukungan penuhnya terhadap konsep green hotel atau green tourism. Karena, baginya, penghijauan memang harus gencar dilakukan untuk mengurangi emisi karbon dan pemanasan global saat ini

Ia sempat menceritakan, baru saja dari Cilegon menyaksikan sendiri bagaimana proses kerja PLTU dari batu bara. Jabodetabek membutuhkan 35 ribu ton batu bara setiap hari. Sementara, setiap ton pembakaran batu bara menghasilkan 1 kilogram emisi karbon.

Baca Juga: Workshop Kementerian Pertanian, Minaqu Contohkan Bojongkerta sebagai Wujud Dukungan Permodalan bagi Petani Lokal

“Udara panas seperti ini menjadi tanggung jawab kita bersama, karena menikmati AC atau fasilitas listrik lainnya (dari batu bara). Supaya imbang, dosanya jangan banyak-banyak, mari kita peduli dengan penghijauan alam,” tandasnya.

Untuk itu, Dedie memberikan dukungan positifnya bagi hotel-hotel yang mengusung konsep green tourism. Ia melihat Bohor Valley Hotel bisa menjadi pelopor untuk mengajak hotel lainnya di Kota Bogor.

“Semoga ini semakin berkembang buat Minaqu, semakin betah tamunya Bogor Valley Hotel, dan tentu Kota Bogor juga akan kebagian PAD-nya,” pungkasnya.(*/mam)

Editor: Imam Rahmanto