BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengaku, telah membagi menjadi tujuh tahapan saat proses pembangunan Jembatan Otista, yang akan dimulai pada Senin (1/5/2023).
Baca Juga : Jelang Penutupan Jembatan Otista, Pemkot Undang Warga Hingga Pengusaha
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Rena Da Frina mengatakan, pada tahap awal, merupakan persiapan mulai dari pemasangan seng area kerja dan sebagainya, dengan estimasi waktu pengerjaan selama dua minggu.
Tahap kedua, masuk pada pengerjaan drainase, galian di bawah Jembatan Otista dengan estimasi waktu yang dibutuhkan adalah selama dua bulan. “Tahap ketiga adalah galian tanah, pada tahapan ini pelaksana membutuhkan waktu selama satu bulan,” ucap dia.
Kemudian, tahap ke empat adalah pengerjaan perkerasan dengan estimasi waktu selama satu bulan, serta tahap ke lima adalah pengerjaan aspal dengan estimasi waktu pengerjaan selama tiga minggu.
“Masuk tahap ke enam yakni (pengerjaan) struktur Jembatan Otista yang diperkirakan akan memakan waktu selama dua bulan,” terang dia.
Tahapan terakhir adalah finishing atau pekerjaan pengembalian kondisi jembatan, aspal hingga trotoar selama dua minggu lamanya. “Jadi ada tujuh item pekerjaan dikerjakan dalam waktu 7,5 bulan,” ucap dia.
Rena memastikan, sesuai dengan yang telah diumumkan sebelumnya, tepat pada 1 Mei 2023, selain menerapkan rekayasa lalu lintas, Pemkot Bogor akan menutup Jalan menuju Jembatan Otista secara total.
“Jadi kita mulai pasang seng, area kerja di clear kan. Cuma mungkin nanti di lapangan ketika kita tidak butuh penampang area kerja yang luas, itu akan kita sesuaikan (sesuai dengan usulan pelaku usaha yang berjualan di sepanjang Jembatan Otista,” papar dia.
Adapun dijelaskan Rena, selama pengerjaan pembangunan jembatan berlangsung areka kerja yang dibutuhkan dari arah Tugu Kujang tepatnya pada bagian area Kecamatan Bogor Timur, dari bibir sungai 150 meter.
“Ditutup dari Jalan Bangka. Kalau di Bogor Tengah arah Babakan Pasar ditutup 50 meter. Jadi tepatnya di Restoran Warung Bogor,” terang Rena.
“Itu tadi yang diminta dipertimbangkan lagi. Kita sudah komunikasi sama warga, intinya komunikasi di lapangan. Karena percuma kita berdebat ketika kita belum sama-sama tahu apa saja. (Intinya) ya kita pasti tidak mau menambah kerugian bagi warga,” ucap dia.
Pada kesempatan itu, Rena juga menjelaskan kepada warga nantinya ada beberala alat berat hingga crane panjang yang diperkirakan membutuhkan area kerja sebanyak 9 meter.
Selain itu ada juga beberapa konstruksi beton precast yang beratnya mencapai 210 ton. Sehingga mengapa Pemkot Bogor akhirnya memutuskan untuk ditutup total area yang menuju Jembatan Otista.
“Karena memang demi keselamatan warga, karena itu banyak alat berat. Kita tidak mau ada warga atau anak-anak yang mau lihat, malah jadi celaka,” imbuh dia.
Baca Juga : Jembatan Otista Dibongkar, Dua Pipa Besar Milik Tirta Pakuan Ikut Terdampak
Saat disinggung kesiapan pemenang proyek dalam hal ini PT Mina Fajar Abadi, ditegaskan Rena sudah siap melakukan pengerjaan.
“Kalau teman-teman pelaksana proyek sudah aman, karena kontrak bertanggal 18 April 2023. Tinggal rekayasa lalin setelah Operasi Lodaya, makanya dipilih 1 Mei 2023,” tutup dia. (ded)
Reporter : Dede Supriadi
Editor : Yosep