25 radar bogor

Waspada Cuaca Panas Ekstrem, Rentan Terkena Heat Stroke

Cuaca Panas

RADAR BOGORCuaca panas yang melanda Indonesia belakangan ini, sering menjadi kekhawatiran beberapa masyarakat. BMKG mencatat puncak tertinggi suhu panas di Indonesia terjadi di Ciputat, Tangerang Selatan yang mencapai hingga 37,2 derajat celcius. Hal ini juga diperburuk dengan kondisi polusi udara yang juga tercemar.

Baca Juga : Jangan Kalap, Kolesterol Mengintai Pasca Lebaran!

Kombinasi dari panasnya terik matahari dan polusi udara, bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan yang bisa menjadi sumber masalah baru dalam masyarakat. Salah satu penyakit yang bisa terjadi pada cuaca panas ekstrem adalah dehidrasi.

Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan seperti radang tenggorokan, demam tinggi, hingga gangguan kesadaran. Salah satu masalah kesehatan yang paling parah disebabkan oleh cuaca panas ekstrem adalah heat stroke.

Apa itu heat stroke?

Heat stroke atau pitam panas dalam bahasa Indonesia adalah sebuah kondisi gangguan kesehatan ketika tubuh tidak lagi sanggup mengontrol suhu tubuh. Dalam kondisi ini, suhu tubuh naik akan dengan cepat, mekanisme tubuh dalam berkeringat akan mengalami kegagalan, dan tubuh akan kehilangan kemampuannya untuk menurunkan suhunya.

Heat stroke bisa meningkatkan suhu seseorang hingga mencapai 40 derajat Ccelcius, bahkan lebih. Hal ini tentu akan menyebabkan tubuh mengalami hipertermia yang adalah kondisi serius dan membutuhkan penanganan dengan cepat. Apabila tidak segera ditangani, heat stroke dapat menyebabkan cacat permanen atau bahkan kematian.

Seperti apa gejala heat stroke?

Ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai ketika Anda berhadapan dengan heat stroke, seperti:

• Suhu tubuh tinggi, biasanya bisa mencapai 40 derajat Ccelcius atau lebih.
• Kebingungan, perubahan pada perilaku seperti bicara tak jelas (bergumam).
• Perubahan dalam berkeringat, kulit biasanya akan terasa panas dan kering saat disentuh.
• Mual dan muntah
• Kulit memerah
• Intensitas pernapasan meningkat menjadi lebih cepat
• Detak jantung meningkat
• Sakit kepala berdenyut.

Bagaimana pertolongan pertama heat stroke?

Sebelum heat stroke menyerang, biasanya orang akan mengalami heat exhaustion terlebih dahulu, tergantung dari kondisi yang menyerangnya. Dalam kondisi heat exhaustion, ada beberapa pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan untuk mencegah heat stroke menyerang, seperti:

• Hubungi layanan darurat segera agar mereka bisa menuju lokasi Anda dan penderita heat stroke/ heat exhaustion secepatnya.
• Bawa penderita ke ruangan dengan suhu yang lebih dingin.
• Lepaskan pakaian berlebih (seperti jaket, sepatu, kaos kaki, dan celana ketat tebal).
• Kompres penderita dengan kain air dingin untuk membantu menurunkan suhu mereka.
• Basahi muka, leher, lengan, dan paha kaki penderita dengan air es/ air dingin.
• Beri penderita air dingin sebanyak-banyaknya untuk diminum.

Apabila kondisi penderita sudah terlalu parah, Anda bisa menggunakan bathtub dan mengisinya dengan air es untuk penderita heat stroke berendam selagi menurunkan suhu tubuhnya hingga bantuan medis datang.

Tips mencegah heat stroke dalam cuaca panas ekstrem

Menghadapi cuaca panas ekstrem mungkin adalah hal yang perlu diperhatikan:

• Hindari aktivitas di area panas terlalu lama, gunakan waktu beraktivitas dengan bijak dengan beristirahat di ruangan dingin sejenak.
• Gunakan pakaian dengan warna cerah (warna gelap cenderung menyerap panas lebih banyak).
• Hindari dehidrasi dengan selalu mencukupi kebutuhan air saat merasa haus.
• Gunakan sunscreen atau tabir surya dengan nilai SPF minimal 30.
• Pastikan sirkulasi udara berjalan dengan baik pada saat beraktivitas di dalam ruangan dengan suhu yang relatif panas.

Baca Juga : Tips Mudik Nyaman Bagi Ibu Hamil, Ini yang Harus Diperhatikan

Mari sama-sama hadapi cuaca panas kali ini dengan bijak.

Apabila Anda merasakan adanya tanda-tanda penyakit di tengah menghadapi cuaca panas yang ekstrem kali ini, segera temui layanan kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan serta tindakan lebih lanjut. (*)

Oleh: Dr. Rudy Kurniawan, Sp.PD, MM, MARS, Dip.TH, DCD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital BSD

Editor : Yosep