25 radar bogor

Bus Evakuasi WNI di Sudan Alami Kecelakaan, Tiga Luka-Luka

Sudan
Ilstrasi bus evakuasi di Sudan

SUDAN-RADAR BOGOR, Evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Sudan, tak berjalan mudah. Bahkan, satu dari tujuh bus yang mengevakuasi sempat mengalami kecelakaan.

Baca Juga : Nagabonar Sudan

Kecelakaan tunggal itu terjadi di dekat Kota Atbara dalam perjalanan dari Ibu Kota Khartoum ke Port Sudan. Diduga penyebabnya karena kondisi jalan rusak berat dan pengemudi mengalami kelelahan sehingga membuat bus terperosok ke luar jalur.

“Kecelakaan ini menyebabkan tiga WNI mengalami luka-luka,” ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi dalam keterangan resminya, Rabu (26/4/2023).

Ketiga WNI tersebut telah dibawa ke rumah sakit di Port Sudan dengan menggunakan ambulans dan mendapat perawatan.

“Saya sudah mendapatkan laporan dan terus memantau dari dekat mengenai penanganan rumah sakit di Port Sudan terhadap tiga WNI tersebut. Kita doakan ketiga WNI tersebut dapat segera pulih dan melanjutkan perjalanan evakuasi,” jelas Retno.

Bus yang mengalami kecelakaan adalah salah satu dari bus pengangkut para WNI yang dievakuasi pada tahap kedua.

Pada tahap kedua evakuasi, tercatat 328 WNI berhasil dipindahkan dari Khartoum menuju Port Sudan pada Rabu, untuk selanjutnya mereka dibawa melalui jalur laut menuju ke Jeddah, Arab Saudi.

Pada hari yang sama, sebanyak 557 WNI telah tiba di Jeddah yang merupakan evakuasi tahap pertama. “Setiba di Jeddah, para WNI ini akan beristirahat dan akan dipulangkan secara bertahap ke Indonesia,” lanjut Retno.

Melalui dua proses evakuasi, pemerintah telah menyelamatkan total 897 WNI dari Sudan yang dilanda konflik setelah pertempuran meletus antara tentara Sudan (SAF), dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF).

Sebelumnya, konflik yang mengakibatkan sedikitnya 459 korban tewas dan lebih dari 4.000 orang terluka itu dipicu ketidaksepakatan selama beberapa bulan terakhir antara SAF dan RSF atas reformasi keamanan militer.

Pertempuran di Sudan terhenti sementara mulai Selasa 25 April 2023 setelah kedua pihak menyetujui gencatan senjata selama tiga hari, sehingga memungkinkan penduduk Sudan untuk melarikan diri, serta negara-negara lain untuk menyelamatkan warganya. (net/dis)

Editor : Yosep