logo-radar-bogor

Warga Gerah Banyak Iuran Retribusi di Pasar Induk Kemang Bogor

Direktur Utama (Dirut) Perumda PPJ blusukan untuk sosialisasi ke pedagang-pedagang di Pasar TU Kemang, Kota Bogor, Selasa (29/11). (Humas Perumda PPJ)

BOGOR-RADAR BOGOR, Seorang warga mengeluhkan banyaknya penarikan iuran retribusi di Pasar Induk Kemang atau Pasar TU Bogor.

Hal itu disampaikan salah satu akun Instagram @dapur_segar_bogor di kolom komentar Instagram Wali Kota Bogor, Bima Arya beberapa hari lalu.

Ia mengeluhlan jika para pengendara mobil diberatkan dengan penarikan retribusi berkali-kali.

Masuk bayar Rp5 ribu, parkir mobil Rp5 ribu, keluar ada lagi penjaga bayar Rp2 ribu, di pos penjaga bayar Rp2 ribu, dan di pos terakhir bayar Rp2 ribu lagi,” ungkapnya.

Baca Juga: Jelang Idul Fitri, Dokter Rayendra Gelar Pasar Murah Daging

Menurutnya, hal tersebut sangat memberatkan para pedagang kecil yang ingin berbeanja ke pasar tersebut. Oleh karena itu dirinya meminta agar Wali Kota mengkaji ulang retribusi iuran khususnya untuk kendaraan mobil pikap san truk besar. “Semoga ada respons dan tindakan,” tutupnya.

Merespons keluhan tersebut, Direktur Utama Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Muzakkir Abdullah mengatakan pengelolaan Pasar TU Kemang Bogor tengah dalam penertiban.

Ia menyatakan saat ini di pasar tersebut sudah tidak ada lagi tanda masuk yang dulu diterapkan oleh pengembang.

“Tidak ada hal itu, hanya ada tarif parkir, tarif bongkar muat, dan upah pekerja yang menaikan dan menurunkan barang belanjaan. Itu hukan Pendapatan Asli Daerah melainkan kesepakatan antara pekerja dengan pengunjung,” terangnya.

Baca Juga: H-4 Lebaran, Daging Sapi di Pasar Cileungsi Tembus Rp160 Ribu

Begitu juga di pintu keluar tidal ada penarikan uang melainkan hanya pengecekan karcis dan STNK saja. Ia menegaskan apabila masyarakat mengalami desakan dan gangguan untuk melaporkan kejadian itu ke petugas kantor unit yang berada di pasar tersebut.(*)

Reporter: Reka Faturachman
Editor: Imam Rahmanto