25 radar bogor

Kejati Sulsel Dipuji Berani Tetapkan Adik Mentan Tersangka Korupsi PDAM

Ilustrasi.

BOGOR-RADAR BOGOR, Terkait kasus korupsi PDAM Kota Makassar, Pengamat Politik Citra Institute, Yusak Farchan mengapresiasi kinerja Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (Kejati Sulsel) yang berani menetapkan adik Mentan SYL, HYL jadi tersangka. Ia berharap Kejaksaan terus mendalami kasus ini.

Baca Juga: Kasus Dugaan Korupsi Rafael Alun Menyeret Seorang Artis Berinisial R

“Agar kasus tersebut menjadi terang benderang, Kejati Sulsel harus memperdalam penyelidikan terkait siapa saja yang terlibat termasuk memperdalam bagaimana modus operandi korupsinya,” kata Yusak, dikutip dari Jawa Pos.

Kejati Sulsel telah menetapkan Haris Yasin Limpo yang juga adik Mentan Sahrul Yasin Limpo (SYL) sebagai tersangka kasus korupsi PDAM Kota Makassar. Penetapan ini menambah daftar panjang pejabat daerah yang diduga terlibat korupsi.

Dekan FISIP Universitas Sutomo tersebut, mengatakan, PDAM merupakan sektor strategis yang menguasai hajat hidup orang banyak. Sehingga, semestinya bisa dikelola profesional berbasis pelayanan publik prima kepada masyarakat.

“Kasus yang merugikan negara Rp20 miliar tersebut juga merefleksikan buruknya tata kelola PDAM sebagai perusahaan atau unit usaha milik daerah,” kata Yusak.

Ia berpendapat, terjadinya banyak korupsi di BUMD salah satu akar persoalannya berasal dari mekanisme dan seleksi direksi. Termasuk, Yusak menekankan, seleksi orang-orang yang menjadi dewan pengawas yang dilakukan secara tidak transparan.

Baca Juga: Kejagung Sita Aset Milik Terpidana Korupsi Asuransi Jiwasraya di Parung Panjang

Pada 2015 lalu, saat diangkat menjadi Direktur Utama PDAM Kota Makassar, Haris Yasin Limpo memang pernah mendapatkan protes dari berbagai kalangan, termasuk lembaga anti korupsi. Saat itu, pemkot Makassar dianggap tidak transparan.

Terutama, lanjut Yusak, dalam assesment empat perusahaan daerah, termasuk PDAM Makassar. Ia menilai, jabatan-jabatan strategis di BUMD sering diisi politisi sebagai politik balas budi ketika mereka mendukung kepala daerah yang menang.(*/jpg)

Editor: Imam Rahmanto