25 radar bogor

Tambah Literasi Penulis, Pegiat Seni hingga Pelestari Golok Jalin Silaturahmi

Pegiat seni

BOGOR-RADAR BOGOR, Sejumlah pegiat seni dan pelestari golok dari berbagai daerah, menjalin silaturahmi dengan mengadakan buka bersama di Cafe Bozz Foods Gedung Graha Pena, KHR Abdullah Bin Nuh, Kota Bogor, pada Kamis (13/4/2023).

Adapun kegiatan yang digagas oleh Penulis Buku Golok Antara Pesona dan Legenda Gatut Susanta itu, menghadirkan belasan pemilik golok yang usianya sudah ratusan tahun.

“Jadi ini merupakan tahun ke -7 kita buka bersama. Yang hadir disini adalah teman-teman pegiat seni, dan pelestari golok dari Kota dan Kabupaten,” kata Gatut Susanta.

Dalam moment kebersamaan itu, Gatut menerangkan selain menjalin silaturahmi dengan pegiat seni juga membahas apa yang akan dilakukan kedepannya.

“Tapi (kegiatan ini) di luar pemerintah, dan yang paling banyak hadir adalah anggota Golok Pedang Sepuh Nusantara (GPSN), karena saya sedang menulis buku Golok Antara Pesona dan Legenda,” beber dia.

Dengan adanya pertemuan itu, Gatut berharap bisa menjadi tambahan literasi buku yang ditulisnya.

“Di Indonesia sebenarnya belum ada (buku yang membahas khusus golok), teman-teman dari berbagai daerah akan datang membawa golok sepuh untuk ambil sesi foto,” jelas Gatut.

Ada 16 orang pemilik golok sepuh yang hadir, diantaranya Jakarta, Tangerang, Bekasi, Karawang, juga teman-teman yang berasal dari Bogor.

“Kalau tulisan buku 99 persen tulisanya sudah jadi, penulisnya saya , yang belum banyak adalah foto-foto golok yang langka,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengapresiasi pegiat seni dan pelestari golok yang menjalin silaturahmi tersebut.

“Alhamdulillah bisa hadir, Insya Allah kedepan akan bisa lebih rapih,” kata Dedie.

Dalam sambutanya, Dedie mengungkapkan rasa sedih sekaligus bangga karena ada dua orang warga luar namun berkontribusi besar kepada Tanah Sunda.

“Satu pak Gatut asli Jawa tapi kecintaanya kepada budayawan, seni tradisi Sunda tidak bisa dipungkiri, kemudian pak Hazairin Sitepu langkah dan karya nyata sudah ada di tanah Sunda pula,” beber dia.

“Jadi ini karyanya sudah nyata, kalau kita masih di awang-awang ini beliau berdua ini sudah ada karya nyatanya,” sambungnya.

Dedie juga menyampaikan terkait progres Bumi Ageung Batutulis yang saat ini sudah rampung.

“Kita mengintegrasikan beberapa aset. Ada dua hal yang ingin disampaikan, pertama kawasan Batutulis itu harus direvitalisasi, kalau ke Batutulis sudah banyak progres, dan akhir tahun ini sudah ada Underpas Batutulis,” papar Dedie.

Namun demikian, perjuangan yang telah dilakukan terkait dengan pembangunan di kawasan Batutulis itu tidak mudah.

“Kemudian (Bumi Ageung Batutulis) akan menjadi tempat berkumpulnya para seniman, dan budayawan para pelaku seni tradisi sunda di Batutulis,” ucap dia.

Kemudian, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengalokasikan anggaran Rp15 miliar.

“Persembahan kami semua untuk kebangkitan seni budaya dan tradisi Sunda di Bogor terutama,” tukas dia.(ded)

Reporter : Dede Supriadi
Editor : Yosep