25 radar bogor

Perhatikan! Bermain Sosial Media Juga Harus Berbahasa yang Benar…

sosial media
sosial media

BOGOR-RADAR BOGOR, Dosen Prodi Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB, Willy Bachtiar mengatakan, sosial media bukan lagi sebagai ruang alternatif yang sekunder.

Melainkan menyatu dengan gerak langkah kehidupan sehari-hari kita sebagai manusia.

“Sebagai pengguna, kita harus memahami cara kerja ruang digital agar tidak terjebak dan tersesat didalamnya. Kendalikan teknologi sesuai kebutuhan kita, jangan sampai kita yang dikendalikan olehnya,” beber dia dalam seminar online, yakni Ngobrol Bareng Legislator dengan mengusung tema: “Mari Berbahasa Yang Benar Dan Beretika Di Ruang Digital”, Senin, 10 April 2023.

Ruang digital yang sehat, merupakan kunci bagi terwujudnya Indonesia yang maju dan berkembang di era digital.

Tantangan terbesar di era informasi melimpah ini bukan terletak pada usaha mendapartkan akses, melainkan pada bagaimana menyaring limpahan informasi itu hingga mendapatkan intisarinya.

Menyaring informasi bukan sekedar memberikan batasan, dengan menggunakan kata kunci tertentu, melainkan juga memilah antara yang valid dan tidak valid.

Adanya etika dalam teknologi, dapat mengatur batasan sikap dan perilaku seseorang di media digital.

“Hal ini dapat mengurangi tindakan bullying, berita palsu, pelecehan, hingga ujaran kebencian,” beber Willy.

Station Manager Thomson News Radio Bali, Patrick Jonathans menambahkan, untuk dapat berkomunikasi dengan baik dan etis di ruang digital, ada beberapa kemampuan yang perlu kita miliki.

Sebagai seorang komunikator, kita harus mampu menyampaikan pesan dengan jelas, tepat, dan mudah dipahami oleh audiens.

Gunakan bahasa yang sesuai, hindari penggunaan singkatan atau bahasa slang yang mungkin tidak dipahami oleh orang lain.

Selain kemampuan menyampaikan pesan, kita juga harus mampu mendengarkan dengan baik.

Dalam konteks digital, hal ini dapat diwujudkan dengan membaca pesan dengan cermat, memperhatikan konteks, dan mencoba memahami sudut pandang orang lain.

Kita harus menghargai perbedaan pendapat dan pandangan orang lain, serta menghindari Tindakan yang dapat menyinggung atau merugikan orang lain.

Dalam hal ini, kemampuan bersikap santun dan menghormati orang lain sangat diperlukan. Dalam konteks digital, seringkali terjadi situasi yang memancing emosi seperti komentar yang tidak pantas atau tindakan bullying.

Sebagai komunikator yang baik, kita harus mampu mengelola emosi dan merespons dengan bijaksana dan tidak impulsive.

Kita juga perlu menguasai teknologi yang digunakan dalam ruang digital. Hal ini meliputi penggunaan platform atau media sosial yang sesuai, memahami cara kerja algoritma, dan memperhatikan keamanan data dan privasi pengguna.

“Sebab, setiap platform atau media sosial memiliki budaya dan etika yang berbeda,” tutup dia. (*/ran)