25 radar bogor

Pipa Besar Tirta Pakuan Terdampak Proyek Jembatan Otista, Salah Satunya Mengarah Istana Bogor

Direktur Teknik (Dirtek) Perumda Tirta Pakuan Ardani Yusuf

BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bakal segera membangun ulang Jembatan Otista pada tahun ini. Pembangunan itu rupanya berdampak pada pasokan air dari Perumda Tirta Pakuan kepada para pelanggan.

Terdapat dua pipa besar milik Perumda Tirta Pakuan di Jembatan Otista yang mengalirkan air ke para pelanggan di Kota Bogor.

Baca Juga: HUT ke-46, Perumda Tirta Pakuan Bagikan Santunan Anak Yatim

Direktur Teknik (Dirtek) Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Ardani Yusuf mengatakan, dua pipa besar itu nantinya akan ikut dibongkar bersamaan dengan pembongkaran Jembatan Otista. Salah satunya, pipa tua yang sudah berusia lebih dari 50 tahun, yang juga merupakan pipa bantuan dari Australia.

Pihaknya pun sudah mengadakan rapat dengan berbagai stakeholder, termasuk Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor.

“Betul ada dampak proyek Jembatan Otista, karena disana ada dua pipa besar kita yang mengaliri air ke pelanggan. Satu lagi, ada pipa 6 inch,” kata Ardani, Kamis (6/4).

Menurut dia, sinkronisasi pelaksanaan pembangunan bakal memaksa Perumda Tirta Pakuan melakukan skema perubahan distribusi air.

“Intinya kita ikuti timeline kerja pelaksanaan proyek Jembatan Otista. Yang jelas, pipa terdampak akan diganti dengan yang baru. Pemasangannya mengikuti pelaksana. Setelah ada fondasi, baru kita pasang pipa yang baru,” ungkap Ardani.

Ia mengakui, pembongkaran pipa di proyek Jembatan Otista akan menggangu aliran air pada pelanggan selama beberapa jam. Untuk mengatasi hal itu, distribusi air lewat pipa di Jembatan Otista yang sedianya berasal dari zona 3, akan dialihkan dari distribusi air yang juga dialirkan untuk zona 4.

Baca Juga: HUT ke-46, Perumda Tirta Pakuan Diminta Tingkatkan Kualitas Layanan

“Kita hentikan sementara. Aliran air terhenti sementara memang karena kita alihkan (distribusi air) dari zona 4. Kemungkinan gangguan paling hanya hitungan jam, sehingga dampaknya nggak akan lama,” tukas dia.(*)

Reporter: Dede Supriadi
Editor: Imam Rahmanto