BOGOR-RADAR BOGOR, Suasana mencekam tampak di beberapa ruang kelas MAN 2 Kota Bogor. Ruangan yang biasa digunakan untuk belajar berubah menjadi Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus pembunuhan hingga sarang zombie.
Penerangan yang minim membuat ruang kelas 12 MAN 2 Kota Bogor menjadi gelap gulita. Penglihatan pun menjadi sangat kabur.
Baca Juga: Aksi Konten Bunuh Diri di Bogor Berujung Maut, Begini Kata Psikolog
Bau khas kamper yang biasa tercium dari kamar mayat semerbak dari sudut-sudut ruangan. Tetesan darah di kaca dan meja membuat suasana siang itu sangat mencekam.
Tampak dari kejauhan sesosok manusia zombie berwajah hancur penuh darah terbaring di sebuah ranjang. Di sebelahnya, tertata sejumlah replika organ tubuh manusia yang terpotong secara mengerikan.
Itulah gambaran salah satu karya yang diciptakan siswa-siswi MAN 2 Kota Bogor dalam Pameran Instalasi, Rabu (5/3). Pameran ini mengajak para pengunjung menyambangi dunia-dunia yang berbeda dari biasanya.
Pameran tersebut hasil kreativitas para siswa yang menyulap ruang kelasnya menjadi galeri pameran yang amat menakjubkan. Selain tema hoor dan misteri, para siswa juga mengubah wajah-wajah ruang kelasnya hingga bertema dunia salju, taman coklat, luar angkasa, bawah laut, dan zaman kerajaan.
Dinding-dinding kelas dipasang kain atau koran bekas kemudian dihias sedemikian rupa menyerupai bentuk asli sesuai tema.
“Semua properti kami rangkai dan bentuk dari barang-barang bekas yang ada di sekitar lingkungan. Semua detil ditonjolkan supaya menampilkan kesan realistis,” jelas salah seorang siswa kelas 12, Ade Nurhasanah.
Karya itu dirangkai Ade bersama teman sekelasnya sejak Bulan Januari lalu. Ia memanfaatkan waktu-waktu luangnya di sekolah dan sepulang sekolah. Bahkan, mereka kerap pulang malam untuk menyelesaikan projek besar itu.
“Walaupun lelah kami senang bisa menyelesaikannya bersama. Ini melatih kami dalam berkomunikasi dan kerja sama. Momen ini juga menjadi ajang terakhir kebersamaan kami di sekolah ini sebelum kelulusan nanti,” tuturnya.
Sebanyak 354 siswa dari 10 kelas yang terlibat dalam pameran tersebut. Selain sebagai praktik seni dan ajang hiburan, pameran ini juga sebagai media edukasi bagi para pengunjung.
Lewat karyanya, para siswa mengajak agar masyarakat merawat lingkungan, mengenal sejarah, hingga memahami ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ketua Panitia Pameran Instalasi, Neno Suhartini menjelaskan, pameran tersebut merupakan bentuk ujian praktik akhir semester yang digelar pihak sekolah. Nilai yang diperoleh dari karya itu nantinya menjadi salah satu syarat kelulusan bagi para siswa.
Instalasi merupakan salah satu jenis cabang seni rupa. Seni rupa ini menggabungkan teknik konstruksi dan memasang.
“Dalam pameran ini penekanan utamanya pada penggunaan barang bekas yang ada di sekitar lingkungan para siswa. Tujuannya untuk memotivasi mereka agar berpikir kreatif, kritis, dan menciptakan inovasi,” jelas wanita yang juga guru Seni Budaya di MAN 2 Kota Bogor.
Baca Juga: Pelajar Bogor Gantung Diri di Terali Kamar, Begini Kronologinya
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengapresiasi karya yang dipamerkan. Menurutnya, selain membuka peluang siswa berkreasi dan mengeluarkan ide kreatif, pameran itu juga mengandung pesan penting yang perlu diketahui masyarakat.
“Pendidikan tidak melulu soal eksakta saja. Tapi juga ekspresi diri. MAN 2 berhasil menyelenggarakan kegiatan ini dan memberikan niali positif. Semua tema mengesankan dan bervariasi. Ada yang subtantif, hiburan, dan edutainment. Jadi sangat menghibur,” puji Dedie. (*)
Reporter: Reka Faturachman
Editor: Imam Rahmanto