25 radar bogor

Rektor UIKA: Ramadaan Momentum Teguhkan Komitmen Persatuan Indonesia di Tahun Politik

Rektor UIKA
Rektor UIKA Prof. Dr. H.E Mujahidin, M.Si.

BOGOR-RADAR BOGOR, Momentum Bulan Suci Ramadan 1444 H dapat dijadikan waktu yang tepat untuk umat muslim di Indonesia membangun komitmen menjaga persatuan dan kesatuan.

Hal itu diungkapkan Rektor Universitas Ibn Khaldun Bogor (UIKA) Prof H.E Mujahidin dalam acara Buka Bersama Civitas Akademika UIKA di Masjid Raya Al-Hijri II, Selasa (5/3).

Baca Juga: Ini Dia, Cara Tetap Nyaman Berpuasa Bagi Penderita Maag dan GERD

Ia menekankan, hal itu pula menjadi komitmen UIKA Bogor dalam memberikan pembelajaran kepada mahasiswa untuk tetap memegang teguh nilai-nilai kebangsaan dan bernegara dengan tetap bercirikan keislaman yang rahmatan lil alamin.

Nilai-nilai Ramadan juga mengajarkan agar dapat mewujudkan satu kebersamaan dalam rangka meraih predikat ketakwaan. Predikat ini menurutnya akan susah dicapai manakala umat muslim tidak rukun, lingkungan tidak kondusif, sehingga berdampak pada pelaksanaan ibadah yang tidak tenang dan khusuk.

“Di tahun politik ini, penting bagi kita untuk dapat saling menahan diri untuk tidak saling menghina, menjatuhkan, mengejek bahkan memfitnah satu dengan yang lainnya, Sebagaimana makna puasa, tidak hanya menahan lapar dan dahaga saja, melainkan menahan diri dari hal-hal tercela seperti itu,” ungkapnya.

Ia menambahkan, perbedaan adalah fitrah, keberagaman adalah anugerah. Oleh karena itu, semua pihak diminta untuk dapat saling bertoleransi atas perbedaan yang ada dan lebih mengedepankan persamaan untuk kerukunan serta kedamaian bersama.

Mengutip Alquran surah Ali Imran, ayat 103 yang berbunyi “Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.”

Mujahidin menekankan, ibadah puasa Ramadan merupakan ibadah yang dilakukan secara kolektif. Kolektivitas tentunya memerlukan persatuan.

“Oleh karena itu, mari jadikan Ramadan ini menjadi momentum membangun spirit yang sama agar tetap menjaga kejemaahan kita,” ungkapnya.

Baca Juga: Menghirup Inhaler Membatalkan Puasa Atau Tidak? Simak Penjelasannya

“Kita berharap, semoga setelah menjalankan puasa Ramadan ini akan mendapat ganjaran ketakwaan serta semoga Allah menjadikan kita menjadi pribadi yang kembali ke fitrah dan menjadi orang yang memperoleh kemenangan,” tutupnya. (*)

Editor: Imam Rahmanto