25 radar bogor

Sidang Pembunuhan Pelajar SMK, Keluarga Minta Nyawa Dibayar Nyawa

Pelajar SMK
Salah satu pelaku Pembunuhan Pelajar SMK, saat digiring petugas usai sidang di PN Bogor, Senin (3/4/2023).

BOGOR-RADAR BOGOR, Orangtua pelajar SMK yang tewas dibacok di Simpang Pomad,  berharap agar pelaku dihukum seberat-beratnya.

Baca Juga : Dua Pelaku Pembunuhan Pelajar SMK Jalani Sidang di PN Bogor

Korban Arya Saputra (16) meninggal usai dibacok saat hendak menyeberang di lampu merah Simpang Pomad, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, pada Jumat (10/3/2023).

Perwakilan Keluarga Arya Saputra, Dian (47) berharap agar pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal, dan seberat-beratnya.

“(Kami ingin) Nyawa dibayar nyawa, tapi (hukum) kita tidak bisa begitu, harus mengikuti proses pengadilan,” kata Dian mandampingi ibu kandungnya.

Menurut dia, kepergian Arya pelajar SMK yang tewas dibunuh tentunya tidak tergantikan. “Saya merasa seorang ibu, punya anak SMK kelas 1,” ucap dia.

Sebelumnya, sidang perdana perkara pembunuhan pelajar SMK Bina Warga 1 di Simpang Pomad, Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, mulai digelar di Pengadilan Negeri (PN) Bogor Kelas IA, Senin (3/4/2023).

Sidang perdana kasus pembacokan yang menewaskan Arya Saputra ini, dimulai sekitar pukul 10.30 WIB, dan diawali dengan agenda pembacaan dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) sekaligus menghadirkan lima orang saksi yang digelar secara tertutup.

Sidang yang dipimpin oleh Ketua Hakim Dewi Hesti Indriya sendiri menghadirkan dua terdakwa MA (17) dan SA (18). Terdakwa terlihat dikawal ketat oleh petugas. Terdakwa yang juga pelajar itu tampak mengenakan kaos tahanan, SA tampak mengenakan celana pendek.

Baca Juga : Pelaku Utama Pembunuhan Pelajar SMK di Simpang Pomad Belum Tertangkap

Orangtua dan kerabat korban juga tampak memenuhi pelataran ruang sidang Kartika sembari menunggu sidang. Awak media tidak diperkenankan masuk ke ruang sidang mengingat terdakwa masih di bawah umur. Sidang pun berlangsung singkat sekitar 30 menit.

Terdakwa SA tampak keluar ruang sidang lebih awal, dan dikawal dengan pengawalan ketat langsung masuk ke mobil tahanan. (ded)