25 radar bogor

RSUD Parung Tanpa Raperda, Ketua DPRD: Judulnya Saja Belum Masuk

Warga berobat di Klinik Utama Rawat Jalan, Parung. Sejak dibuka awal tahun ini, banyak masyarakat yang memanfaatkan layanan kesehatan dari Pemkab Bogor ini. (Humas Pemkab Bogor)

BOGOR-RADAR BOGOR, Pembangunan RSUD Parung masih akan berlanjut. Akan tetapi, tak ada anggaran yang disiapkan untuk tahun ini.

Baca Juga: Tahun Depan, Pembangunan Lanjutan RSUD Parung Baru Dianggarkan

Saat ini, pemanfaatan RSUD Parung hanya sebagai klinik utama dan mengkhususkan rawat jalan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor pun telah meluncurkannya dan melayani masyarakat sekitar.

Namun, menurut Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto, program pembangunan RSUD Parung pada tahun anggaran 2022 menelan biaya cukup besar. Ia menyayangkan bangunannya yang kini hanya difungsikan sebagai klinik.

Pemkab Bogor, kata dia, sama sekali belum menempuh proses untuk meningkatkan status klinik menjadi sumah sakit minimal tipe D.

“Target pembangunan di bidang kesehatan bunyinya terwujudnya RSUD Parung, bukan klinik,” katanya.

Sebetulnya, lanjut Rudy, DPRD sangat mendukung terwujudnya RSUD Parung yang menjadi salah satu target Pancakarsa, yakni Karsa Bogor Sehat. Apalagi keberadaan rumah sakit tersebut sudah lama diinginkan oleh masyarakat di wilayah Parung dan sekitarnya.

“Kalau memang ada persoalan hukum dari proses pembangunan 2022, tidak bisa dijadikan alasan proses mewujudkan RSUD Parung berhenti. Minimal dengan waktu yang tersisa ditempuh landasan hukumnya, dibentuk Perdanya,” ketusnya.

Namun hingga hari ini pihaknya mengaku belum menerima pengajuan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) soal RSUD Parung dari eksekutif.

Baca Juga: RSUD Parung Bakal jadi RS Spesialis Pertama di Kabupaten Bogor

“Jangankan raperdanya, judulnya saja belum masuk. Padahal itu program prioritas kepala daerah yang tahun ini menjadi tahun terakhir untuk dicapai,” tandasnya.(*)

Reporter: Septi Nulawam
Editor: Imam Rahmanto