25 radar bogor

Perdana, Ratusan Warga Binaan Lapas Berbuka Puasa Bersama Keluarga

Lapas Kelas II A Bogor menggelar program buka bersama keluarga, Sabtu (1/4). (Radar Bogor/ Dede Supriadi)

BOGOR-RADAR BOGOR, Ada pemandangan yang berbeda di Lapas Kelas II A Bogor, Sabtu (1/4). Ratusan orang memadati lapas yang biasanya terlihat sepi.

Mereka adalah keluarga tahanan dan narapidana. Mereka datang atas undangan buka puasa bersama keluarga Warga Binaan Permasyarakatan (WBP).

Lapas Kelas II A Bogor memang secara perdana menggelar program buka bersama keluarga dengan WBP untuk pertama kalinya. Ini untuk mempertemukan warga binaan dengan keluarganya dalam momentum bulan Suci Ramadan 1444 H.

Baca Juga: Saat Sahur Hindari Banyak Makan Makanan Ini, Puasa Jadi Cepat Lapar

Kepala Lapas Kelas IIA Bogor Sopian mengatakan, di momentum bulan suci Ramadan ini, pihaknya ingin memberikan hak WBP untuk tetap dapat menjalin silaturahmi kepada sanak saudara.

“Kami Lapas Bogor mencoba bagaimana caranya ada satu pelayanan di luar dari kebiasaan tetapi dapat mengena langsung kepada pribadi WBP. Salah satunya, buka puasa bersama dengan keluarga,” kata Sopian usai buka puasa bersama.

Dalam momentum ini, pihaknya mencoba memberikan solusi bagaimana merekatkan hubungan antara keluarga dengan WBP di bulan Ramadan melalui buka bersama.

Program ini merupakan yang pertama kalinya. Apalagi, selama dua tahun terakhir pertemuan serupa terkendala karena pandemi Covid-19. Warga binaan sulit bertemu dengan keluarganya.

“Saya melihat ini jadi pengobat rindu. Saya melihat ada yang menangis ketika bertemu sanak saudaranya karena sudah lama tidak saling bertemu,” sambung dia.

Spian menegaskan, setiap keluarga yang masuk ke lapas tentunya mendapatkan serangkaian pemeriksaan yang ketat, baik penggeledahan maupun pemeriksaan melalui X-Ray. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya upaya penyelundupan.

“Alhamdulillah terjaga dan tidak ada upaya penyelundupan barang-barang yang dilarang. Karena memang kita sudah sosialisasikan, penggeledahan ini akan dilakukan secara ketat,” ungkap Sopian.

Selain itu, petugas juga memeriksa makanan yang dibawa, termasuk menghindari makanan kemasan yang dijual di warung-warung atau toko.

“Ini untuk meminimalisir penggeledahan. Semakin banyak yang terkemas kan berarti harus dibuka dan memakan waktu. Jadi, barang yang bisa masuk hanya makanan yang dibuat oleh keluarga. Karena seenak-enaknya makanan yang ada di lapas lebih enak makanan yang dibawa keluarga,” jelas Sopian.

Baca Juga: Cegah Peredaran Narkoba, Begini Strategi Lapas Gunung Sindur

Rencananya, kegiatan serupa bakal digelar dua kali pada Ramadan 2023.

“Semoga dengan diberikan pelayanan warga binaan Lapas Bogor semakin termotivasi untuk selalu berbuat baik, dan punya motivasi segera bebas, dan berkumpul pada keluarga,” harap dia.(*)

Reporter: Dede Supriadi
Editor: Imam Rahmanto