25 radar bogor

Sepekan Ramadan, Belasan Pengamen Terjaring Razia Dinsos

Pengamen
Ilustrasi. Sejumlah pengamen saat diamankan di kantor Dinsos Kota Bogor.

BOGOR-RADAR BOGOR, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor bersama petugas gabungan menggelar razia pengamen pada Kamis (30/3/2023). Hasilnya, 18 pengamen berhasil diamankan ke kantor Dinsos Kota Bogor.

Baca Juga : Pengemis Musiman Menjamur di bulan Ramadan, Satpol PP Bakal Razia

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Kota Bogor, Dody Wahyudi mengatakan, upaya tersebut bertujuan untuk menegakkan Perda Tentang Ketertiban Umum. Hal ini juga dilakukan untuk memberikan rasa nyaman kepada penumpang kendaraan umum.

“Mereka kami data dan akan dibina. Kami tawarkan pelatihan gratis yang dimiliki Dinsos dan Kementerian Sosial (Kemensos) sesuai dengan minat dan bakatnya. Ada pelatihan mengelas, menjahit, komputer, dan masih banyak lagi. Setelah seleaai pelatihan selama 3 bulan mereka juga akan diberikan modal usaha,” tuturnya kepada Radar Bogor.

Dirinya berharap, pembinaan tersebut nantinya akan membuat para pengamen dapat menjadi wirausahawan dan membuka peluang kerjanya sendiri.

Dody menyebut, razia tersebut sudah digelar sebanyak dua kali selama bulan Ramadan. Selain pengamen ke depan pihaknya juga akan menjaring para pengemis yang kerap menjamur selama Ramadan.

“Masih kami atur waktunya. Saat ini setiap pagi kami lakukan penjangkauan yang sifatnya tertutup. Karena disinyalir mereka ada grupnya dan terkoordinir kalau bocor nanti mereka akan hilang. Saat kami pergi mereka akan datang lagi seperti kucing-kucingan,” ujar dia.

Ia menyatakan, 60 persen pelaku pengamen dan pengemis berasal dari luar Kota Bogor seperti Kabupaten Bogor, Sukabumi, dan Depok. Sementara 40 persen lainnya merupakan warga yang bukan asli Kota Bogor namun sudah tinggal lama di kota ini.

Baca Juga : Marak Pengemis Musiman di Kota Bogor, Warga Diimbau Tak Beri Uang

Dody mengungkapkan, Kota Bogor banyak menjadi sasaran pengamen dan pengemis karena menurut mereka masyarakatnya baik dan tidak sungkan untuk memberi.

“Kota ini juga kota jasa yang banyak didatangi turis dan wisatawan. Selama para pengamen dan pengemis ini dikasih uang mereka akan betah dan bertahan,” terang dia. (fat)

Reporter : Reka Faturachman
Editor : Yosep