25 radar bogor

Berdakwah di Sosial Media, Ini Rambunya…

BOGOR-RADAR BOGOR, Sosial media menjadi wadah bagi semua orang melakukan berbagai aktifitas.

Baik itu untuk bersosialisasi, berjualan maupun juga berdakwah. Soal berdakwah di sosial media pun dibicarakan dalam webinar Kementerian Kominfo bersama DPR RI, melalui Ngobrol Bareng Legislatif, bertemakan ‘Berdakwah Indah di Sosial Media’, Selasa, 28 Maret 2023.

Anggota Komisi I DPR RI, Mukhlis Basri menjelaskan, bahwa sosial media berpengaruh besar pada perilaku manusia di era milenial.

Karena berfungsi sebagai sarana penyampaian pesan, informasi, dan ruang budaya baru, serta mempengaruhi banyak aspek kehidupan, seperti gaya hidup, kuliner, hiburan, dan promosi.

Sosial media dapat menjadi sumber masalah jika kita tidak memilih informasi yang disampaikan dengan baik.

Dakwah hadir melalui media sosial untuk mengajak masyarakat memanfaatkan wadah ini dalam kebaikan, menambah ilmu pengetahuan yang bermanfaat, dan menyebarkan informasi positif.

“Dakwah melalui media sosial memiliki keuntungan seperti akses informasi tanpa batasan, tetapi juga memiliki dampak negatif seperti mudah disalahgunakan dan menimbulkan salah tafsir,” kata dia.

Sosial media juga bisa jadi media dakwah karena mudah digunakan dan tanpa batasan tempat dan waktu.

Tetapi para pendakwah harus tetap patuhi kaidah yang persuasif dan positif dari Al-Qur’an dan ajaran Rasulullah SAW.

Masyarakat dihimbau untuk memanfaatkan waktu khusunya di bulan puasa ini dengan berdakwah di media sosial yang tentu dengan hal-hal dan narasi yang positif.

“Agar dapat membawa kebaikan untuk masyarakat yang insyaAllah akan menambah pahala ibadah kita juga pada bulan suci ini,” beber dia.

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung, Prof, Dr. Hj. Nirva Diana mengatakan, tujuan dakwah yaitu mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Pengelolaan secara etimologis, sepadan dengan kata manajemen. Manajemen sendiri adalah kata serapan dari bahasa inggris, management yang diambil dari kata to manage yang sinonimnya antara lain to hand berarti mengurus, to control memeriksa, to guide berarti memimpin atau membimbing.

“Jadi apabila dilihat dari kata asalnya, manajemen berarti mengurus, mengendalikan, memimpin atau membimbing,” kata dia.

Diluar itu, kata dia, yang harus dilakukan adalah hindari curhat di media sosial tentang permasalahan pribadi, hindari memberi komentar yang mencela dan menjelekkan orang lain, bisakan untuk selalu memilah dan memikirkannya sebelum memposting khususnya bila akan berbagi foto dan video.

Head Of PR & Corporate Relations Masima Radio Network, Boy Henry menambahkan, lewat sosial medi seperti whatsapp, telegram, youtube, Instagram, facebook, tiktok, twitter kita semua bisa melakukan dakwah, tetapi dengan rambu-rambu yang baik dan benar dan bisa dilakukan secara individua tau tim.

Isi dakwah dan pendakwah yang indah itu harus mencerahkan atau menyejukkan, mencerahkan atau menyejukkan, mempertimbangkan manfaat dan dampak positif, mempertimbangkan manfaat dan dampak positif, tidak menyebarkan hoaks, tidak membuat gaduh dan banyak mudharat.

“Dakyang yang indah menampilkan agama itu indah, rahmat bagi sekalian alam, jalan taqwa atu melakukan apa yang disuruh, meninggalkan apa yang dilarang agama, dasar atau sumber yang valid/shahih, contoh dari pendakwah,” beber dia.

Sementara itu, Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, dampak pandemi dan pesatnya teknologi, telah mengubah cara beraktivitas dan bekerja.

Kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat ini, semakin mempertegaskan era disrupsi teknologi.

Terkhusus sosial media, kata dia, tentu menjadi sorotan utama di era sekarang. Sebab, hampir semua orang menggunakannya.

Sehingga, lanjut Semmy, pengguna sosial media harus bijak. Serta tahu betul bagaimana memanfaatkan itu dengan baik. Apalagi jika digunakan untuk belajar agama. (ran)