25 radar bogor

Mau Dakwah di Sosial Media? Begini Caranya..

Ilustrasi Sosial Media.
ILUSTRASI. Tangkal radikalisme di media sosial. (Dado Ruvic /Reuters)

BOGOR-RADAR BOGOR, Zaman sekarang sosial media telah menjadi fenomenal yang semakin mengglobal dan mengakar.

Sebagaimana kita ketahui, bahwa aplikasi-aplikasi media sosial sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari alat-alat komunikasi yang dibenamkan didalam smartphone, tablet, laptop.

Kini dengan semakin luas, cepat dan lebarnya koneksi internet, konsumen semakin dimudahkan dalam mengakses aplikasi sosial media.

Seperti yang diungkapkan Pimpinan Suku Laut Pulau Lingka Kepri, Ananda Septoni Pasaribu, fakta sekarang ini, bahwa masyarakat global tidak bisa dipisahkan dari aplikasi tersebut. Media sosial setiap saat dan waktu bisa diakses.

Selain untuk berkomunikasi segala hal, informasi positif sampai hal yang paling buruk pun dapat diakses di sosial media.

Dengan semakin masifnya pengguna sosial media, maka pemanfaatannya dalam hal berdakwah pun tidak mau ketinggalan.

Baca juga: Hati-Hati Belajar Agama di Sosial Media, Harus Pentingkan Ini

“Wadah media sosial menjadi sarana yang sangat baik dipakai dalam berdakwah,” ungkap dia dalam webinar Kementerian Kominfo bersama DPR RI, bernama Ngobrol Bareng Legislator, dengan tema “Berdakwah Indah DI Sosial Media”, Jumat, 24 Maret 2023.

Menambahkan, Boy Henry, selaku Head Of PR & Corporate Relations Masima Radio Network memaparkan, menurut ilmu tata bahasa Arab, kata dakwah berbentuk “isim masdar” yang berasal dari fiil (kata kerja) [da’a] دعا]– yad’u] يدعو] – da’watan] دعوة yang artinya memanggil, mengajak atau menyeru.

Lewat sosial media, seperti whatsapp, telegram, youtube, Instagram, facebook, tiktok, twitter kita semua bisa melakukan dakwah tetapi dengan rambu-rambu yang baik dan benar. Bisa dilakukan secara individua maupun tim.

“Dakwah yang yang indah menampilkan agama itu indah, rahmat bagi sekalian alam, jalan taqwa, melakukan apa yang disuruh, meninggalkan apa yang dilarang agama, dasar atau sumber yang valid atau shahih, contoh dari pendakwah,” beber dia.

Namun, Anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI Mar. (Purn) Sturman Panjaitan, menyampaikan, bahwa berdakwah itu harus ada ilmunya.

“Oleh karena itu, berdakwahlah, sampaikanlah dan siarkanlah kepada orang banyak dan dengan penuh suka cita tidak dengan paksaan apalagi ada indikasi-indikasi tertentu yang membuat orang tersinggung. Mari sama-sama kita sambut berita suka cita ini kepada semua orang agar masing-masing orang mendapat dakwah itu dengan benar,” ungkap dia.

Sementara itu, Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, dampak pandemi dan pesatnya teknologi, telah mengubah cara beraktivitas dan bekerja.

Kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat ini, semakin mempertegaskan era disrupsi teknologi.

Terkhusus sosial media, kata dia, tentu menjadi sorotan utama di era sekarang. Sebab, hampir semua orang menggunakannya.

Sehingga, lanjut Semmy, pengguna sosial media harus bijak. Serta tahu betul bagaimana memanfaatkan itu dengan baik. Apalagi jika digunakan untuk belajar agama. (ran)