25 radar bogor

Ratusan Umat Buddha Ikuti Seminar Kejiwaan di Tamansari

Seminar kejiwaan di Mahavihara Saddharma-NSI (Myoho-Ji), Kecamatan Tamansari, Bogor, Minggu (26/3). (Radar Bogor/ Arif Al Fajar)

TAMANSARI-RADAR BOGOR, Akhir-akhir ini sering terjadi kasus kekerasan sampai menghilangkan nyawa hingga aksi bunuh diri di kalangan anak dan remaja. Hal tersebut merupakan cerminan dari kondisi jiwa yang kurang sehat.

Untuk itu, Ketua Umum Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (NSI), Maha Pandita Utama (MPU) Suhadi Sendjaja bekerja sama dengan Guru Besar Ilmu Kesehatan Jiwa, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Tjhin Wiguna SpKJ (K) menggelar seminar kesehatan jiwa.

Baca Juga: Bima Arya Bebaskan PKL Berjualan Takjil Selama Ramadan

Seminar berlangsung di Mahavihara Saddharma-NSI (Myoho-Ji), Kecamatan Tamansari, Bogor, Minggu (26/3). Seminar diikuti oleh 350 umat Budha.

Ketua Umum NSI, MPU Suhadi Sendjaja mengatakan, seminar ini merupakan bagian untuk mendapatkan pemahaman mengenai kesehatan jiwa.

“Ini adalah upaya untuk mewujudkan manusia-manusia yang sehat secara utuh, minimal dimulai dari umat NSI, karena fisik dan nonfisik sejatinya adalah kesatuan yang saling memengaruhi,” katanya kepada Radar Bogor, Minggu (26/3).

Sementara itu, Prof. Dr. dr. Tjhin Wiguna, SpKJ (K) memaparkan, secara tampilan fisik banyak yang terlihat sehat-sehat saja. Namun, nyatanya jiwanya sedang tidak sehat.

“Oleh karena itu seminar kesehatan jiwa ini menjadi sangat penting untuk dipahami oleh masyarakat,” kata dia.

Menurutnya, kesehatan jiwa seseorang harus dimulai dari kesehatan jiwa bersama di dalam keluarga.

Untuk memiliki jiwa yang sehat, setiap orang perlu menjadi pribadi-pribadi yang thriving (berkembang atau ada kemajuan-kemajuan dalam hidup) daripada surviving (hanya sekadar bertahan hidup saja).

Baca Juga: 3 Amalan yang Perlu Diperbanyak Selama Bulan Ramadan

“Untuk menjadi pribadi yang thriving, maka setiap keluarga perlu meluangkan waktu berkualitas bersama di rumah. Setidaknya 20 menit untuk one on one time. Bukan hanya sekadar kebersamaan secara fisik saja, tetapi juga bisa saling terhubung secara emosional,”paparnya.

Untuk memiliki jiwa yang sehat juga, kata dia, perlu memiliki arti dan tujuan dalam hidup. Tetap aktif bergerak, sering berlatih untuk memecahkan masalah atau mencari solusi dari setiap permasalahan yang terjadi dalam hidup. (*)

Reporter: Arif Al Fajar
Editor: Imam Rahmanto