25 radar bogor

Dibalik Lezatnya Roti Kanung Bogor, Gurih Canai Bawa Kak Nur Sarjanakan 6 Anak

Kanung Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Kesuksesan industri roti Kanung Bogor berlayar selama 49 tahun melalui perjalanan yang panjang. Usaha ini dibangun oleh tangan seorang janda beranak 6. Kondisi sulit justru membuatnya melejit hingga berhasil lahirkan 6 sarjana.

Baca Juga : Jadwal Imsakiyah Bogor dan Sekitarnya, Sabtu 25 Maret 2023

Roti canai atau roti konde, jadi primadona warga Bogor di bulan Ramadan. Salah satu yang paling ternama ialah roti canai Kanung Bogor yang dijajakan oleh Cholid Askar di Kelurahan Empang.

Askar bercerita, usaha itu sudah digelutinya sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Saat itu, ia membantu ibunya, Nur Ahmad Sungkar dengan berjualan roti canai ke sekolah.

“Ibu saya mulai berjualan tahun 1974. Saat itu kami sekeluarga ditinggalkan ayah yang meninggal dunia. Ibu akhirnya mulai memutar otak mencari penghasilan untuk membiayai kami 6 anaknya yang masih kecil-kecil. Bahkan paling besar baru kelas 6 SD,” tutur Askar.

Berbekal pengalamannya pernah belajar membuat roti canai di Solo, Nur akhirnya mulai berjualan memproduksi roti canai dan menjualnya ke rekan-rekan terdekat sembari dibantu oleh anaknya menjajakan di sekolah.

Setiap hari, Askar membawa 20 picis roti canai untuk dijual pada teman-temannya. Tak ada rasa malu dalam dirinya selain karena ingin membantu sang ibu ia pun semangat berjualan karena ingin membeli sepeda.

Lezatnya roti canai buatan Nur, membuat produknya itu semakin dikenal dan banyak diminati orang. Dengan kerja keras dan konsistensi usahanya pun terus berkembang sehingga Nur bisa terus menyekolahkan anaknya hingga lulus sarjana.

Askar jadi salah satunya. Ia lulus dari Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta menyandang gelar insinyur. Dirinya kemudian melanjutkan karirnya dengan bekerja di sejumlah perusahaan ISO dan tekstil di wilayah Banjaran, Bandung, dan Kabupaten Bogor.

Sembari bekerja, ia berjualan roti canai. Namun ternyata lama kelamaan penghasilan sampingannya hampir setara dengan gaji utama. Ia pun berpikir ulang bersama sang istri untuk berhenti bekerja dan fokus berbisnis.

“Saya tidak langsung berhenti, melainkan cuti selama 3 bulan. Di waktu itu saya mulai serius menjalankan usaha roti canai. Ternyata hasilnya sangat menjanjikan. Akhirnya saya berhenti bekerja dan menyuruh ibu saya beristirahat agar anak-anaknya saja yang melanjutkan,” tuturnya.

Askar kemudian melabeli usahanya dengan nama Kanung Bogor, yang diambil dari panggilan akrab ibunya “Kak Nung”. Bisnisnya pun terus merangkak naik dan semakin dikenal banyak orang. Produksinya bahkan mencapai 700 picis dalam sehari.

Ia mengungkapkan rahasia suksesnya ialah, terus konsisten menjaga kualitas produk. Selain itu Askar juga senantiasa mempertahankan originalitas roti canai buatannya.

Kini Kanung Bogor telah melebarkan sayapnya di 31 kota dan kabupaten yang ada di Indonesia. Mulai dari Jakarta, Bandung, Cilacap, Purwokerto, Surabaya, Medan, Riau, dan Balikpapan. Ke depan beberapa cabang lain akan menyusul di Bali dan Lombok.

Baca Juga : Prakiraan Cuaca di Bogor Sabtu 25 Maret 2023, Hujan dan Angin Kencang

Bahkan sekarang, produk yang dihasilkan bukan hanya roti canai melainkan penganan lain yang berbau timur tengah seperti kebab, sambosa, martabak mesir, asyid dan masih banyak produk lainnya.

“Di Bulan Ramadan saya mendapat pesanan 400-500 picis roti canai dan 100 picis kulit sambosa dalam sehari. Itu produk yang paling diminati saat ini,” tutup Askar. (fat)

Reporter : Reka Faturachman
Editor : Yosep